LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Benjolan di Payudara, Pertanda Penyakit Apa?

Share
Ilustrasi kanker payudara. Foto: cottonbro-studio- @Pexels

PENUTUR.COM – Payudara merupakan suatu organ yang sangat vital bagi perempuan.

Secara anatomi, isi dari payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran-saluran susu, jaringan sekitarnya, di antaranya lemak dan jaringan saraf, yang membentuk satu bentuk benjolan.

Pertumbuhan payudara dimulai sejak janin dan dipacu pertumbuhannya oleh hormon estrogen.

Kelainan yang terjadi pada payudara bisa karena infeksi dan benjolan. Infeksi dapat berupa bisul di di tangan, di bokong, pipi, dan bisa juga di payudara.

Bisa saja bisul mengenai kelenjar air susu yang disebut mastitis. Mastitis yang menyerupai kanker (mastitis tuberculosa) merupakan mastitis yang disebabkan oleh bakteri tuberculosis.

Benjolan dapat merupakan petanda kanker meskipun setiap benjolan bukan selalu kanker.

Benjolan pada payudara itu bermacam-macam antara lain benjolan karena tersumbatnya air susu ibu pada waktu masa menyusui atau disebut galaktokel.

Benjolan juga dapat ditemukan pada kasus kelainan hormon yang dinamakan dengan fibrocystic disease of the breast.

Kasus tersebut sering dijumpai pada perempuan muda atau setengah baya.

Cirinya adalah perubahan bentuk dari kelenjar susu yang seringkali seakan-akan seperti membengkak terutama saat menstruasi.

Setelah siklus menstruasi berakhir, benjolan ini kembali normal hanya kadang disertai rasa nyeri.

Benjolan di payudara bisa juga tumor atau neoplasma jinak, yaitu tumbuhnya sel-sel baru yang di luar kehendak tubuh dan membelah diri sendiri.

Lokasinya di kelenjar susu atau adenoma, atau kombinasi antara jaringan sekitarnya, yang disebut jaringan susu atau fibroadenoma.

Walau namanya jinak, ia cukup berbahaya. Jenis benjolan ini perlu dicurigai karena dapat menjadi kanker.

Kanker adalah kelainan pada payudara yang paling ditakuti oleh perempuan.

Saat ini, penderita kanker payudara paling banyak ditemukan pada perempuan. Hanya 1 persen penderita kanker payudara didapat pada laki-laki.

BACA JUGA  Mengenal Penyakil ALS yang Diidap Bryan Randal, Pacar Sandra Bullock

Sayangnya, diagnosis kanker payudara sering terlambat.

Padahal untuk mendiagnosisi secara dini kelainan di payudara bisa memakai mammogram, suatu alat yang menggunakan sinar Rontgen (sinar X).

Bentuknya seperti alat rontgen biasa, hanya di sini payudara dijepit di antara lempeng.

Pemeriksaan ini sering kali menimbulkan rasa sakit sedikit pada pasien. Sebelum dilakukan mammogram, pasien akan disuntik dengan zat kontras.

Zat tersebut akan ditangkap oleh kelenjar getah bening yang sudah diserang oleh sel kanker.

Hasil mammogram adalah film hitam yang menggambarkan struktur kelenjar, puting susu dan saluran air susu, ada atau tidaknya tumor, keliling tumor, perkapuran atau mikrokalsifikasi, atau adanya kelenjar getah bening yang sudah terserang oleh sel kanker.

Dari gambaran tersebut dapat ditentukan apakah ditemukan corakan jaringan yang tidak normal atau tidak

Perempuan disarankan melakukan mammogram bila usia di atas 35 tahun, atau mempunyai kanker yang masih di dalam stadium satu atau dua.

Dokter juga akan melakukan mammogram untuk mengantisipasi adanya tumor yang tidak teraba pada perempuan yang termasuk dalam kategori risiko tinggi.

Beberapa kondisi pada perempuan tidak diperbolehkan dilakukan mammogram antara lain perempuan yang sedang menstruasi, sedang menyusui, atau sedang menjalani terapi hormon pengganti.

Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh hormonal yang dapat memberikan kesimpulan yang salah.

Pada pasien yang mempunyai hasil mammogram yang positif akan dilakukan pengambilan jaringan dalam jumlah sedikit (biopsi) dan selanjutnya dilakukan terapi.

Jenis terapi kanker yang diberikan terdiri dari pemberian obat-obatan medis (kemoterapi), pengangkatan payudara (mastektomi), dan radiasi.

Pemilihan jenis terapi dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan beberapa pertimbangan seperti stadium kanker, kepadatan jaringan, kecepatan pertumbuhan kanker dan usia pasien.

BACA JUGA  7 Aplikasi Bagus di Web yang Banyak Orang (Mungkin) Belum Tahu

Sebaiknya kanker dicegah lebih dini agar keberhasilan terapi menjadi lebih besar.

Pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, melakukan pemeriksaan payudara sesegera mungkin jika merasa ada kelainan.

Selain itu, gaya hidup yang sehat dan alami seperti mengurangi lemak dan makanan dengan pengawet, serta tidak merokok (baik aktif maupun pasif).

Perempuan juga sebaiknya sudah mendapat penerangan tentang organ perempuan sejak duduk di bangku SMA agar dapat melakukan pemeriksaan dini dan menjaga kesehatan payudara dengan baik.

Tags: