Banyak Komplikasi Akibat Kegemukan
Share
PENUTUR.COM – Gemuk itu sehat, kata banyak orang. Pendapat itu salah kaprah.
Obesitas sendiri merupakan suatu penyakit dimana berat tubuh seseorang lebih dari normal. Ukuran untuk hal itu adalah BMI (body mass index).
Seorang yang mengalami obesitas akan ditemain berbagai masalah sepanjang hidupnya jika dia tidak berupaya untuk menurunkan berat badan. Komplikasinya mulai dari kepala sampai ujung kaki.
Lemak, Masalah Utama
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa penyulit atau komplikasi dari obesitas yang utama adalah akibat yang ditimbulkan kadar lemak yang berlebih dalam darah.
Lemak muncul akibat asupan kalori yang berlebihan, sedangkan penggunaannya terbatas. Karena berlebih maka lemak akan mengendap dalam berbagai organ tubuh, semisal hati, jantung, paru-paru, dan anggota gerak tubuh.
Lemak dalam tubuh tersebut diubah menjadi trigliserida dan pada akhirnya menjadi kolesterol jahat, yang disebut juga dengan LDL (Low Densitiy Lipoprotein).
Jenis kolesterol tersebut selanjut akan menjadi semacam “kerak” bila terkumpul dalam pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah menjadi menyempit dan tidak lagi elastis.
Pembuluh darah menyempit juga dapat mengakibatkan terjadinya tekanan darah tinggi, karena kekuatan pompa tetap normal, namun diameter pembuluhnya berubah.
Sedangkan bila pembuluh darah sudah tidak lagi elastis, pembuluh darah bisa pecah. Kalau terjadi di pembuluh darah otak, terjadilah stroke.
Bila kerak tersebut mampir ke pembuluh darah jantung dan menyumbat di sana, maka sudah barang tentu terjadi gangguan pada suplai darah ke otot jantung, dan bisa mengakibatkan rusaknya otot jantung yang dikenal dengan miokard infark. Satu penyakit yang sering mengakibatkan kematian mendadak.
Pernapasan pada penderita obesits juga terganggu. Hal ini dikarenakan lemak yang terdapat di rongga dada dan diafragma akan mempersulit gerakan pernapasan. Akibatnya, penderita obesitas jadi sulit bernapas.
Lemak juga dapat mengendap di paru-paru, dan jika pengendapan terjadi dalam jumlah yang amat banyak, maka sudah pasti orang yang mengalami obesitas akan mengalami kesulitan bernapas.
Yang sering terjadi gangguan itu muncul pada saat tidur malam. Mereka tidak enak tidur pada malam hari karena pernapasannya terganggu (sleep apneu), sehingga pada siang hari mereka sering mengantuk.
Kandung empedu juga kena getah kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Kolesterol merupakan bahan utama pembentuk batu empedu.
Bila telah terjadi batu empedu maka kemungkinan besar daerah tersebut akan mengalami infeksi, dan penanganannya bisa mengakibatkan penderita harus berbaring di meja operasi.
Peningkatan asam urat yang merupakan produk hasil perombakan sel dan makanan, juga akan dialami penderita obesitas.
Asam urat seharusnya dikeluarkan oleh ginjal, namun jika jumlahnya berlebih, sedangkan kerja ginjalnya tetap, maka tentu saja akan terjadi penumpukan asam urat pada darah.
Asam urat yang terkumpul pada sendi akan mengakibatkan artritis gout, si penderita akan merasakan pegal dan linu, sehingga sendi akan sulit untuk digerakkan.
Gangguan Pada Hormon
Hormon sebagai komponen penting dalam tubuh juga akan terkena dampak kadar kolesterol yang berlebih.
Kolesterol merupakan salah satu pembentuk hormon. Produksi hormon bisa lebih cepat atau malah dihambat. Beberapa hormon yang mengalami gangguan akibat kadar kolesterol yang berlebih adalah insulin.
Pada penderita obesitas. yang terganggu bukan produksinya, gangguan terjadi pada fungsi insulin itu sendiri.
Walau produksi insulin tidak terganggu dan jumlahnya masih mencukupi, tapi ia tidak lagi mau berikatan dengan gula darah.
Sudah barang tentu fungsi insulin untuk mengubah glukosa menjadi terganggu. Akibatnya kadar glukosa dalam darah berlebih.
Tak ayal, orang yang mengalami obesitas juga menderita diabetes mellitus, salah satu penyakit yang memiliki banyak komplikasi ke organ tubuh.
Gangguan juga merembet-rembet pada hormon-hormon reproduksi. Pada wanita, gangguan ini bisa mengakibatkan kanker payudara dan rahim.
Pada pria, dapat terjadi kanker prostat. Salah satu yang cukup mengkhawatirkan dari komplikasi obesitas adalah gangguan pada sistem reproduksi sehingga menyebabkan terjadinya infertilitas (kemandulan).
Beban Sendi dan Tulang
Berat tubuh yang berlebihan akan menjadi beban bagi sendi dan tulang. Orang yang mengalami obesitas, apalagi yang banyak beraktivitas fisik, sangat mungkin akan mendapat osteoartritis atau radang sendi, terutama pada sendi lutut dan sendi pada daerah mata kaki.
Pinggangnya kemungkinan juga akan mengalami masalah yang sama, namun tidak separah pada daerah lutut.
Karena itulah, obesitas tidak bisa didiamkan, tapi harus ditangani serius. Sebaiknya sebelum terjadi komplikasi, penderitanya sudah memeriksakan diri. Kalau sudah sampai terjadi komplikasi, penanganannya lama dan memakan banyak biaya.
Penanganan obesitas biasanya dilakukan secara terpadu antara memperbaiki asupan makanan, pola hidup, dan pola makan.
Peningkatan kegiatan atau aktivitas olahraga, serta penggunaan obat juga dapat dipertimbangkan. Khusus untuk obat, tidak bisa digunakan sembarang obat. Kalau penggunaannya sembarangan, baik dari jenis dan jumlah, maka hasilnya justru bisa berbahaya.
Yang sering terjadi adalah penggunanya justru terkena malanutrisi akibat asupan makananannya ditekan habis-habisan karena obat dapat menekan nafsu makan.