Anies Baswedan, Akademisi yang Menerobos Dunia Politik
Share
PENUTUR.COM – Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah.
Masa kecil Anies dihabiskan di Yogyakarta, di mana perjalanan pendidikannya dimulai di SD IKIP Labrotori II Yogyakarta (sekarang SDN Percobaan 2) pada 1982, SMPN 5 Yogyakarta pada 1985, dan SMAN 2 Yogyakarta pada 1985.
Saat SMA, Anies menjadi Ketua OSIS SMAN 2 Yogyakarta dan sekaligus Ketua OSIS seluruh Indonesia. Pengalamannya semakin luas dengan mengikuti program American Field Service (AFS) dan belajar selama setahun di Senior High School South Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Setelah menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1995, Anies mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan master di bidang international security and economic policy di University of Maryland, College Park, lulus pada 1998. Selanjutnya, Anies meraih gelar doktor di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University, AS, pada tahun 2004.
Pada tahun 1996, Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis, dan dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat anak.
Karirnya terus menanjak saat Anies bekerja sebagai peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia dari 2005 hingga 2007, dan pada tahun yang sama, menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute. Anies menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 2007, menjadi rektor termuda di Indonesia saat itu.
Pada 2010, Anies memulai Gerakan Indonesia Mengajar untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia. Gerakan tersebut membuatnya masuk dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010 dan meraih berbagai penghargaan lainnya.
Pada tahun 2013, Anies memasuki dunia politik dan bergabung dengan tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 sebagai juru bicara kampanye.
Pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selama menjabat, Anies mengimplementasikan program untuk mengembalikan kurikulum pendidikan 2006 dan menerapkan kurikulum 2013 di sekolah terbatas.
Setelah jabatannya sebagai menteri selesai pada pertengahan 2016, Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno untuk periode 2017-2022. Pasangan ini memenangkan kontestasi politik melawan dua pasangan lainnya dan dilantik pada 16 Oktober 2017.
Selama kepemimpinannya, Anies melakukan pembatalan perizinan reklamasi tiga belas pulau di Teluk Utara Jakarta, membangun Stadion Internasional Jakarta, merevitalisasi kanal banjir sungai di ibu kota, dan berhasil menggelar Formula E. Pemprov DKI juga berhasil meluncurkan aplikasi JAKI yang menyediakan berbagai layanan publik.
Pada 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Anies Baswedan sebagai calon Presiden dalam pemilihan umum 2024. Anies didampingi oleh Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, dengan dukungan dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Visi pasangan ini adalah “Indonesia Adil Makmur untuk Semua,” dengan misi mencakup kemandirian pangan, ketahanan energi, kedaulatan air, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan ekonomi, pembangunan ekologis berkelanjutan, dan perbaikan demokrasi serta pemberantasan korupsi.