LOADING

Ketik di sini

Politik

Anies Bakal Pilih Susi Pudjiastuti Jadi Cawapres, Partai Demokrat Berpeluang Hengkang

Share
PENUTUR.COM –

PENUTUR.COM – Panggung politik tanah air masih didominasi berita seputar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Masing-masing bakal calon presiden terus disibukkan dengan upaya membangun koalisi.

Paling tidak ada tiga nama capres dengan survey tertinggi yang digadang-gadang ikut meramaikan bursa Pilpres 2024 mendatang. Diantaranya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Namun hingga kini ketiganya masih belum memutuskan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya nanti.

Peta koalisi masih cair dan belum ada koalisi yang terbentuk secara permanen, termasuk Koalisi Perubahan yang dideklarasikan setahun lalu. Koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS ini kabarnya sudah mengincar beberapa nama untuk mendampingi Anies Baswedan.

Sebut saja, Mahfud MD, Khofifah Indar parawansa, dan Yenny Wahid. Namun ketiganya menolak untuk dipasangkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dari Partai Demokrat, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah lama diusulkan untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.

Kendati begitu, di internal koalisi tampaknya belum ada kata sepakat untuk mengusung putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Belakangan muncul nama Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini mencuat setelah Anies Baswedan datang menemui Susi Pudjiastuti di Pangandaran.

Pertemuan itu seolah ingin memberi pesan, jika pemilik Susi Air itu bisa dijadikan pertimbangan untuk mengisi posisi wapres Koalisi Perubahan.

Pertanian Nasdem dan PKS ikut merespon wacana tentang kemungkinan Susi Pudjiastuti mendampingi Anies Baswedan.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim, misalnya, menyebut Susi merupakan sosok yang memenuhi syarat sebagai kandidat calon wakil presiden Anies di Pilpres 2024.

“Nah, dari kriteria itu seyogianya Susi memenuhi syarat untuk jadi salah satu kandidat,” ujar Hermawi, Rabu (26/7).

BACA JUGA  Anies Baswedan Bakal Dirugikan Jika Pengumuman Bacawapres KPP Kembali Molor

Menurutnya, sosok Anies dan Susi punya banyak kesamaan. Salah satunya mereka dianggap dekat dengan kalangan masyarakat.

“Keduanya juga mempunyai persamaan yang sama-sama komunikatif dengan rakyat kecil dan senantiasa mengimpikan perubahan ke arah yang lebih baik dari negeri ini,” imbuhnya.

Begitu juga dengan Ahmad Mabruri, Juru Bicara PKS, yang menduga Anies sedang mencari sosok cawapres dengan kriteria Nol seperti yang sebelumnya disampaikan. Namun, Mabruri enggan berspekulasi apakah pertemuan itu turut membahas peluang Susi menjadi cawapres.

“Mesti ditanya ke Mas Anies langsung. Mungkin Mas Anies lagi cari kriteria 0 kan cawapres sudah diserahkan ke Mas Anies, PKS ikut kesepakatan aja,” imbuhnya.

Respon Partai Demokrat

Respon berbeda justru muncul dari Partai Demokrat. Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menganggap berlebihan jika pertemuan Anies dan Susi dilihat sebagai upaya untuk mencari bacawapres.

Pasalnya, menurut Herzaky pembicaraan mengenai bacawapres sudah final dengan menghasilkan satu nama yang sudah dikantongi Anies Baswedan. Tinggal menunggu kapan deklarasi dilakukan.

“Tapi kalau pertemuan ini apakah akan berujung pada bacawapres atau tidak, menurut kami itu terlalu jauh. Kalau menurut kami, saat ini ya hal-hal wajar saja, enggak ada yang luar biasa, dalam konteks bursa cawapres sudah selesai,” ucap Herzaky seperti dikutip Kompas.com.

Pertemuan Anies dan Susi juga mengundang komentar dari pengamat politik Adi Prayitno. Menurutnya, Susi bukanlah sosok yang tepat bagi Anies untuk membantu pemenangan kontestasi Pilpres 2024. Sebaliknya, Susi malah bisa menjadi petaka bagi Koalisi Perubahan jika dipilih Anies sebagai bacawapres.

Pemilihan Susi bisa membuat Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan karena sang Ketua Umumnya, AHY sama sekali tidak diperhitungkan dalam koalisi tersebut.

BACA JUGA  Tak Perlu Lagi Datang ke Kantor PLN, Pasang Baru atau Tambah Daya Kini Bisa Lewat Website dan PLN Mobile

“Kalau melihat kepentingan politik mengamankan ambang batas presiden 20 persen, sangat riskan mengambil sosok non koalisi perubahan sebagai pendamping Anies, ” ujar Adi Prayitno.

“Bagi Demokrat tak ada jaminan akan terus berada di poros perubahan kalau wakilnya bukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” pungkasnya.

Tags:

You Might also Like