LOADING

Ketik di sini

Politik

Politikus PDI Perjuangan Respon Permintaan Maaf Jokowi: Jangan-jangan Sedang Bersandiwara

Share

PENUTUR.COM – Presiden Joko Widodo dalam acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (1/7) menyampaikan permintaan maafnya kepada rakyat Indonesia.

Permintaan maaf tersebut disampaikan jelang berakhirnya tugas Jokowi sebagai presiden pada Oktober tahun ini.

Sejumlah kalangan memberikan respon, termasuk Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Sitorus yang menganggap penyampaian permintaan maaf itu hanya sekadar sandiwara.

Pasalnya, selama ini banyak hal yang tidak sinkron antara ucapan dan tindakan yang disampaikan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. Semisal, saat pencalonan putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden RI.

“Jadi saya gak tahu kali ini dia tulus atau tidak. Jangan-jangan dia sedang bersandiwara untuk mencari simpati, bukan tulus meminta maaf,” kata Deddy kepada wartawan, Jumat, (2/7).

Deddy menyarankan, jika Jokowi serius meminta maaf kepada rakyat, maka cabutlah semua aturan yang memberatkan rakyat.

Ia menambahkan, gunakan sisa waktu yang ada untuk memperbaiki kerusakan di lembaga-lembaga yang terkait demokrasi, penegakan hukum, HAM, lingkungan hidup, dan distribusi keadilan-kesejahteraan.

“Jangan omong-omong saja. Batalkan itu usulan DPA, pasal-pasal yang berpotensi merusak tatanan dalam revisi UU TNI-POLRI. Kalau hal-hal itu dilakukan, baru kita percaya kalau beliau serius minta maaf pada rakyat,” tuturnya.

“Jujur saja, 5 tahun rezim Jokowi itu daya rusaknya terhadap hukum dan demokrasi melampaui 32 tahun kekuasaan Orba,” ujarnya.

Jokowi memohon maaf karena tidak selalu bisa menyenangkan dan memenuhi keinginan semua pihak dalam setiap kebijakannya.

Mewakili Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jokowi merasa perlu meminta maaf atas segala kesalahan dalam menjalankan amanah sebagai kepala negara.

“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya,” kata Presiden Jokowi.

BACA JUGA  Profil Kristian Hansen, Bule Asal Denmark Bantu Perbaiki Jembatan Rusak di Wakatobi Selesai Hanya Dalam Waktu 24 jam

“Atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujarnya lagi.

 

Tags:

You Might also Like