Trump Selamat dari Penembakan Saat Berkampanye dan Fotonya Menjadi Poster Heroik
Share
PENUTUR.COM – Donald Trump, calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik tampak terluka usai terdengar suara tembakan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, 14 Juli 2024.
Ada sekitar 5-6 suara tembakan terdengar. Pengunjung panik. Trump memegang telinga kanannya lalu merunduk. Ia kemudian diangkat kembali oleh petugas keamanan untuk dievakuasi.
Ada bercak darah di wajah bagian kanannya, dekat telinga. Ia berteriak ke arah massa sambil mengepalkan tangannya. Aksinya sebelum dievakuasi itu menjadi poster yang heroik menjelang Pemilu Presiden AS. Pengunjung pun bersorak senang.
Kini sudah beredar kaos bergambarkan Trump dengan bercak darah di wajah dengan mengacungkan tangan terkepal.
Secret Service mengonfirmasi bahwa Trump “aman,” kata seorang juru bicara dalam sebuah postingan di Twitter. Steven Cheung, juru bicara Trump, mengatakan mantan presiden sedang diperiksa tim medis.
“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini,” kata Cheung dalam sebuah pernyataan. “Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat.”
Presiden Joe Biden mengeluarkan pernyataan dalam waktu dua jam setelah penembakan.
“Saya mendapat informasi tentang penembakan di kampanye Donald Trump di Pennsylvania,” kata Biden dalam sebuah pernyataan. “Saya bersyukur mendengar bahwa dia aman dan baik-baik saja. Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta untuk semua orang yang berada di kampanye tersebut, sambil menunggu informasi lebih lanjut.”
Beredar di media sosial, foto dan video mayat seseorang diseret polisi dan disebut sebagai penembak yang dilumpuhkan Secret Service.
Namun sumber lain mengatakan bahwa mayat tersebut adalah pengunjung kampanye yang menjadi korban penembakan.
Ada pula yang menyebutkan bahwa polisi Butler telah menahan Mark Violets yang diidentifikasi sebagai penembak Trump dan merupakan aktivis Antifa.
Sebelumnya, Mark sempat mengunggah video di Youtube dan menyatakan “keadilan akan datang”.
Penembakan ini cukup mengejutkan karena dalam sejarahnya, hanya ada tiga insiden penembakan calon presiden dari 46 periode kepresidenan di AS atau selama 235 tahun.
Yang pertama, penembakan Theodore Roosevelt pada 1912.
Theodore Roosevelt, mantan Presiden yang mencalonkan diri sebagai calon dari Partai Progresif, ditembak saat berkampanye di Milwaukee, Wisconsin.
Meskipun terluka, Roosevelt tetap melanjutkan pidatonya sebelum akhirnya menerima perawatan medis.
Kedua, Robert F. Kennedy. Ia ditembak pada 5 Juni 1968 oleh Sirhan Sirhan setelah memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di California. Kennedy meninggal keesokan harinya.
Ketiga, penembakan George Wallace, Gubernur Alabama yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, pada 1972.
Ia ditembak saat berkampanye di Laurel, Maryland. Wallace mengalami luka serius dan terpaksa menggunakan kursi roda selama sisa hidupnya.
Penembakan Trump adalah aksi teror yang mengejutkan namun dukungan terhadap Trump diyakini akan melonjak pasca penembakan ini.