Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club di Gunungkidul Setelah Ramai Petisi Penolakan
Share
PENUTUR.COM – Raffi Ahmad sejatinya telah memiliki rencana untuk membangun Beach Club di Gunungkidul, D.I Yogyakarta. Namun proyek tersebut mendapat sorotan publik sejak Desember 2023.
Pasalnya, dikhawatirkan proyek itu bakal berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Melalui video di akun Instagram @raffinagita1717, Raffi Ahmad mengumumkan mundurnya dari proyek Beach Club tersebut.
Dalam pernyataan yang diunggah, Raffi berharap dapat memberikan penjelasan terkait isu yang beredar.
Dia menegaskan bahwa setiap bisnis yang dijalankannya harus mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat luas.
Penolakan terhadap proyek ini juga diwujudkan dalam bentuk petisi berjudul “Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul!” yang diluncurkan oleh Muhammad Raafi di Change.org sejak 21 Maret 2024.
Petisi tersebut telah mendapatkan lebih dari 52,6 ribu tanda tangan, menunjukkan dukungan yang luas dari masyarakat untuk menghentikan proyek tersebut.
Petisi ini menyoroti potensi kerusakan lingkungan yang akan terjadi jika proyek ini dilanjutkan.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta turut mengkritik proyek Beach Club ini. Mereka menilai bahwa proyek tersebut melanggar Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK).
Rencana pembangunan di atas lahan seluas 10 hektar di wilayah Pantai Krakal, yang masuk dalam zona perlindungan air tanah, berpotensi merusak wilayah bebatuan karst di sekitarnya.
WALHI juga menyatakan bahwa proyek ini dapat menyebabkan kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor di daerah tersebut.
Selain potensi kerusakan lingkungan, proyek ini dinilai hanya menguntungkan pemilik modal dan pengusaha, sementara masyarakat sekitar hanya mendapatkan dampak buruknya.
Dengan mundurnya Raffi Ahmad dari proyek ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.