Singapore Airlines Alami Turbulensi Hebat, 1 Penumpang Tewas 70 Lainnya Luka-luka
Share
PENUTUR.COM – Pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines mengalami turbulensi hebat yang memaksa pilot melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Selasa (21/5). Satu penumpang, yakni pria 73 tahun asal Inggris, tewas dan lebih dari 70 orang luka.
Pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 rute London-Singapura itu mengalami clear air turbulence yang membuatnya kehilangan ketinggian secara signifikan dalam waktu singkat. Berdasarkan data FlightRadar24, ketinggian pesawat turun dari 37.000 ke 31.000 kaki dalam waktu 3 sampai 5 menit.
Jenis turbulensi ini tak bisa terdeteksi sebelumnya oleh radar atau terjadi secara tiba-tiba, sehingga pilot tak sempat memberi pemberitahuan ke penumpang. Ini berbeda dengan turbulensi disebabkan cuaca buruk atau adanya awan tebal.
Meski demikian, berdasarkan laporan lembaga meteorologi, saat pesawat berguncang hebat yakni di wilayah udara Myanmar, cuaca buruk sedang terjadi di lokasi tersebut. Ada badai petir hebat di luar.
Kondisi itu dikonformasi oleh seorang penumpang, mahasiswa berusia 28 tahun asal Malalaysia, Dzafran Azmir. tersebut. “Di luar mendung, putih semuanya,” kata Azmir, kepada Reuters, dikutip Rabu (22/5/2024).
Guncangan hebat membuat penumpang yang tak mengenakan sabuk pengaman terlempar ke atap. Kepala mereka membentur langit-langit pesawat.
Selain itu berbagai peralatan milik penumpang dan kru berterbangan di kabin. Ponsel, sepatu, makanan, serta tempat minum berterbangan kemudian berserakan di lantai pesawat. Asmir menambahkan, banyak penumpang yang dia lihat tak mengenakan sabuk pengaman sehingga terlempar.
“Terjadi penurunan sangat drastis sehingga setiap orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit, kepala beberapa orang terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menghantam lampu dan kompartemen masker (oksigen),” katanya.
Insiden itu, lanjut dia, terjadi dalam waktu kurang dari 10 detik. Azmir menambahkan para penumpang yang mengalami luka paling parah sedang berada di toilet. Mereka menderita luka di kepala dan tulang belakang.
Pilot kemudian mengumumkan kondisi darurat dan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di bandara Bangkok. Pesawat mendarat dengan selamat 1 jam kemudian.