Kantor Pusat Bank BTN Didemo Sekelompok Massa Diwarnai Aksi Bakar Ban
Share
PENUTUR.COM – Kantor Pusat Bank Tabungan Negara (BTN) didemo sejumlah massa yang diwarnai dengan pembakaran ban dan berakhir anarkis. Dalam video yang beredar di media sosial, demonstran yang mengaku nasabah melakukan bakar ban di pintu masuk kantor BTN.
“Ini bentuk perlawanan kami, untuk menunjukkan kemarahan kami,” teriak para pendemo dalam video di akun Instagram Warung Jurnalis, Selasa (30/4).
Aksi pembakaran ban mulai terjadi pukul 13.00 WIB. Pembakaran ban dilakukan di tiga titik lokasi berbeda. Koordinator aksi Gregorius Upi mengatakan, ada sekitar puluhan miliar uang yang hilang sejak menabung di bank BTN dua tahun lalu.
Kasus ini sudah di laporkan ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri. Beberapa uang yang hilang pun, lanjut Gregorius, merupakan milik sejumlah pengusaha, wiraswasta, bahkan pensiunan.
Imbasnya beberapa pengusaha harus kesulitan permodalan, termasuk para pensiunan yang kemudian terjerat pinjol lantaran uang pensiunnya ludes. Terkait itu, para nasabah pun telah berupaya, mulai dari melaporkan ke OJK, Kepolisian, hingga bersurat kepada sejumlah pihak. Namun upaya itu tak kunjung di respon.
Mereka mengancam akan terus demo hingga tuntutan mereka untuk mendapatkan uang terealisasi. Bahkan demo setiap hari pun akan dilakukan para nasabah.
Aksi anarkis, para demonstran tersebut dilakukan dengan memaksa masuk ke dalam lobby utama kantor BTN serta melakukan intimidatif terhadap manajemen Bank BTN.
“Kami menghormati kebebasan berpendapat, namun kami juga menyayangkan adanya tindakan anarkis yang sangat mengganggu operasional dan kenyamanan nasabah,” ujar Corporate Secretary BTN, Ramon Armando usai menemui para demonstran untuk bermediasi, di Jakarta, Selasa (30/4).
Meski begitu, Ramon juga mengaku pihaknya bakal menampung semua aspirasi para demonstran untuk disampaikan kepada pimpinan terkait.
“Kami sangat menyayangkan sikap para demonstran yang melanggar peraturan dan tidak menjaga ketertiban umum, bahkan cenderung brutal dan arogan. Silahkan kalau mau demo, tapi lakukan secara damai,” tambah Ramon.
Terkait dengan tuntutan yang dilayangkan oleh para demonstran, dia menegaskan, jika ada oknum yang mengaku nasabah BTN yang menjadi korban penipuan ASW, pihaknya mempersilakan untuk membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum. Sehingga permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan secara hukum.