Memilih Ucapan Lebaran: Taqabbalallahu Minna Wa Minkum atau Minal Aidin Wal Faizin?
Share
PENUTUR.COM – Pada hari kemenangan Idul Fitri, saling memberi selamat adalah hal yang lazim dilakukan.
Dulu kita terbiasa mengucapkan “Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin”.
Beberapa tahun belakangan ini, semakin populer ucapan “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua” karena ucapan ini sesuai sunnah Rasululllah.
Di masa salaf yakni di masa para sahabat Nabi, para tabi’in atau murid dari para sahabat nabi, dan tabi’ut tabi’in atau pengikut dari para tabi’in, ucapan yang dikenal adalah “Taqabbalallahu Minna Wa Minka” bukan “Minal Aidin Wal Faizin”.
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari Ied [Idul Fithri atau Idul Adha], satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)
Imam Ahmad rahimahullah berkata,
وَلَا بَأْسَ أَنْ يَقُولَ الرَّجُل لِلرَّجُلِ يَوْمَ الْعِيدِ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
“Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya Ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-Mughni, 2: 250)
Adapun versi panjang Taqabbalallahu Minna Wa Minkum sebagai berikut:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”
Ahli hadits bernama Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa:
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minkum.”
Kalimat taqabbalallahu minna wa minkum diucapkan oleh para sahabat dan Rasulullah pun tidak melarang penggunaan ucapan tersebut, maka hadis terkait hal ini merupakan hadits taqriri.
Hadist taqriri adalah suatu perbuatan yang telah disetujui oleh Rasulullah dan menjadi sunnah bagi siapa saja yang mengucapkannya.
Berikut ini beberapa versi ucapan taqabbalallahu minna wa minkum:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ
Taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya karim
Artinya: “Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.”
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك
Taqabbalallahu minna wa minkum wa ahalahullahu ‘alaik
Artinya: “Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu.”
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ
Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum
Artinya: “Semoga Allah menerima kita dan kamu semua, puasa kita dan puasa kamu semua.”
Muslim yang mendapat ucapan selamat Lebaran, dianjurkan untuk membalasnya.
اِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ٨٦
“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apapun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.” (QS. An Nisa: 86)
Jawablah dengan:
Minna waminkum taqobbal ya karim
Artinya: “Ya Allah yang Maha Mulia, terimalah amalan kami.”
Bisa juga ditambahkan:
Taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin.
Jawaban yang lebih panjang:
Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.”
Apakah ucapan lain tidak boleh?
Tidak ada masalah dengan ucapan Lebaran selain Taqabbalallahu minna wa minkum selama artinya baik dan saling mendoakan.
Karena itu, ucapan “Minal Aidn Wal Faizin” adalah “Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang” juga baik diucapkan.
Beberapa ucapan lain sebagai alternatif:
Ied mubarak, semoga menjadi Ied yang penuh berkah.
Kullu ‘aamin wa antum bi khair, semoga di sepanjang tahun terus berada dalam kebaikan.
Tahiati alharat li’aqrab ‘ayilat , amul ‘an nusbih ‘ashkhas ‘akthar fayidatan, salam hangat untuk keluarga terdekat dan semoga kita senantiasa bermanfaat.
Boleh juga dengan bahasa daerah:
Aceh: Selamat Hari Raya Idul Fitri, Meuah Lahee Bathen
Bali: Aturang Titiang Rahajeng Idul Fitri, Titiang Nunas Ampura Lahir Batin
Banjar: Salamat Bahari Raya
Madura: Abeee… je’ Nyamana Manongsa Ta’enggih
Lombok: Selamet Idul Fitri, Tunas Ampun Lahir dan Batin
Sunda: Wilujeng Boboran Siyam
Jawa: Sugeng Riyadi 1445 H