Hizbullah Tak Akan Tinggal Diam Usai Penasihat Militer Iran Tewas Dibom Israel
Share
PENUTUR.COM – Israel diketahui melakukan pemboman terhadap kantor kedutaan Iran di Suriah pada Senin (1/4). Sebanyak 7 penasihat militer dan komandan senior Iran tewas akibat pemboman tersebut.
Serangan yang dilakukan oleh Israel ini menjadi salah satu penanda peningkatan ekskalasi perang Israel dengan musuh regionalnya.
Menteri Luar Negeri Surian Faisal Mekdad mengutuk keras serangan teroris keji yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang tak berdosa.
Serangan tersebut dilancarkan oleh Isarel dengan menggunakan pesawat tempurnya dan berhasil menghancurkan sebagian gedung utama kedutaan Iran.
Sedangkan pihak Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan serangan itu menghantam gedung konsulat di kompleks kedutaan dan kediamannya berada di dua lantai teratas.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa tujuh penasihat militer Iran tewas dalam serangan itu termasuk Mohammad Reza Zahedi.
Mohammad Reza Zahedi merupakan seorang komandan senior Pasukan Quds, yang merupakan pasukan elit spionase dan paramiliter asing.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksinya, namun serangan hari Senin ini adalah pertama kalinya Israel menyerang kompleks kedutaan besar Iran secara langsung.
Israel telah meningkatkan serangan-serangan tersebut bersamaan dengan kampanyenya melawan kelompok Palestina Hamas yang didukung Iran.
Militer Israel sejauh ini juga telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, di mana keduanya mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Hizbullah yang merupakan kelompok Lebanon yang dipandang sebagai proksi bersenjata paling kuat Iran di kawasan, berjanji akan membalas serangan Israel tersebut.
“Kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Negara-negara Muslim termasuk Irak, Yordania, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan tersebut, begitu pula Rusia.