LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Mengapa Perempuan Selalu Mengalami Gangguan Mood Kronis Setiap Bulan

Share
Lagi tidak mood. Gambar: Andrea Piacquadio @P{exels

PENUTUR.COM – Pada tanggal-tanggal tertentu, banyak wanita yang mudah marah dan suasana hatinya sulit ditebak.

Perilaku itu sebagai akibat PMS atau pre menstrual syndrome, gangguan mood yang kronis dan berkala, yang ditandai oleh gejala-gejala fisik, psikologis, dan emosional.

Penyebab pasti dari PMS tidak diketahui. Ada ahli yang berpendapat keadaaan itu berhubungan dengan fluktuasi dari hormon wanita dan zat kimia tubuh, termasuk hormon hipofisa, prostaglandin, dan neurotransmitter serotonin dalam otak.

Teori lainnya menyatakan, PMS disebabkan kandungan gula darah menurun (hipoglikemia), defisiensi aktivitas tiroid (hipotiroid), atau diet yang kekurangan vitamin B, kalsium, dan magnesium.

PMS juga berhubungan dengan gaya hidup. Wanita yang merokok, sering stres, jarang berolahrahga, kurang tidur, atau pola makannya tidak sehat sering mengalami PMS.

Sindrom ini juga dipicu oleh tingginya konsumsi kafein, alkohol, garam, daging merah, dan makanan manis, terutama coklat.

Empat dari 10 wanita di bawah usia 50 tahun mengalami PMS. Gejala ini bisa berlangsung 1-2 hari, bahkan sampai 2 minggu, tapi selalu muncul menjelang menstruasi.

Ada lebih dari 150 gejala PMS. Pada umumnya wanita mengeluhkan adanya 6 atau lebih dari gejala berikut:

Gejala fisik: perut kembung, bertambahnya berat badan, payudara bengkak dan nyeri, bengkak pada kaki dan lutut, sakit kepala, “ngidam” makanan asin atau manis, jerawat, rasa lelah, tak bertenaga, jantung berdebar, pening, insomnia, sakit pinggang, nyeri otot

Gejala psikologis dan emosional: suasana hati berubah-ubah, sulit konsentrasi, agresif, dan cepat marah; merasa bahagia di suatu saat, tapi lalu menangis tanpa sebab; merasa di luar batas atau diluar kendali; rasa sedih tanpa sebab, rendah diri, depresi dan tak berdaya; tak bergairah untuk beraktivitas, nafsu makan meningkat, sulit tidur, menurunnya libido, merasa cemas, tegang.

BACA JUGA  Gejala-Gejala Serupa Tapi Tak Sama Antara Flu, Pilek dan COVID-19

Gejala kognitif: hilangnya memori jangka pendek, sulit konsentrasi, pikiran bercabang.

Tip mengatasi PMS

  • Olahraga teratur, 3 – 5 kali seminggu. Bila sulit, tambah porsi latihan pada hari-hari PMS
  • Jangan lewatkan waktu makan. Makan secara teratur untuk mencegah hipoglikemia.
  • Makan dengan menu gizi seimbang, kurangi makanan manis-manis
  • Cukup tidur
  • Coba berhenti merokok
  • Kurangi konsumsi kafein, alkohol, daging merah, garam
  • Tambahkan suplemen kalsium 1000 mg/hari dan magnesium 400 IU/hari untuk mengurangi gejala PMS
  • Bila perlu, konsumsi suplemen vitamin B6, vitamin E, dan evening primrose oil (Oenothera biennis).

PMDD: PMS Kelas Berat

Selain PMS, ada juga PMDD atau Premenstrual Dysphoric Disorder. Bisa dibilang PMDD adalah PMS berat.

Analogi sederhana dari PMS dan PMDD ini mungkin seperti sakit kepala ringan dan migrain.

Gejala fisik dari PMDD serupa dengan PMS. Sedang gejala emosionalnya, meski hampir sama, tapi pada PMDD kadarnya lebih parah dan serius.

Pada PMDD, depresi dan rasa tak berdaya ini tampak jelas. Pada kasus berat, si wanita sampai bisa merasa ingin bunuh diri, atau membunuh orang lain!

Perasaan yang “aneh” ini tak bisa dianggap enteng, dan harus ditangani secara serius. PMDD ini termasuk ke dalam gangguan psikiatri, dan perlu bantuan ahli jiwa.

Tags: