Setelah Mendapat Banyak Kritik, Presiden Jokowi Tegaskan Tak Ikut Berkampanye
Share
PENUTUR.COM- Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan presiden boleh berkampanye dan memihak paslon beberapa waktu lalu menuai kritik dari berbagai pihak.
Presiden seharunya bersikap netral dan menjadi pengayom bagi semua golongan termasuk ketiga pasangan capres-cawapres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.
Namun jelang pemilihan, Jokowi berubah sikap dan menegaskan komitmennya untuk tidak ikut berkampanye. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam sebuah keterangan pers di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu (7/2).
Saat itu presiden merespon pertanyaan wartawan soal isu pastisipasinya dalam kampanye menjelang hari terakhir pencoblosan. “Yang bilang siapa,” tanya Jokowi.
Masih menjadi perdebatan tentang aturan seorang presiden petahana yang sudah tidak mencalonkan diri dan berkampanye buat buat partainya sendiri.
“Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya, bahwa presiden memang diperbolehkan UU untuk kampanye, dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya,” ungkapnya.
Dengan keputusannya untuk tidak berkampanye, Jokowi menunjukkan bahwa fokusnya saat ini adalah pada tugas-tugas pemerintahan dan pekerjaan lapangan yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat.
Saat ini Jokowi memilih untuk tetap berada di luar arena politik dan menjaga netralitasnya sebagai kepala negara.
Keputusan ini dapat dilihat sebagai langkah untuk memastikan bahwa proses demokrasi berlangsung dengan adil dan setara, tanpa adanya pengaruh dari pihak yang berkepentingan.
Jokowi ingin memberikan ruang bagi calon-calon presiden lainnya untuk bersaing secara sehat dalam pesta demokrasi tanah air.