Viral Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Cak Imin Anggap Sebagai Tindakan Memalukan
Share
PENUTUR.COM – Temuan pembagian bantuan sosial (Bansos) berupa beras Bulog dengan gambar pasangan Prabowo-Gibran mendapat kritikan dari berbagai pihak.
Tindakan itu dianggap tidak etis mengingat sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap stok pangan ini tidak boleh diseret ke politik praktis.
Calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar ikut menanggapi foto beras bulog yang beredar dengan stiker Prabowo-Gibran.
Dalam sebuah unggahan TikTok akun @undergreen.id, mengunggah video Cak Imin menjawab berita heboh beras bulog tersebut. Cak Imin tegas menyatakan bahwa hal itu sangat memalukan dan menyinggung kata kemiskinan.
“Ya itu memalukan, menunjukkan kemiskinan etis, kemiskinan etika, jadi saya juga minta kepada caleg-caleg pendukung AMIN, kepada para pendukung AMIN, jangan numpang hak rakyat justru kita harus membantu bansos untuk tersalur kepada yang berhak tanpa menumpanginya,” kata Cak Imin.
Kemudian ia juga mengungkapkan bahwa bansos plus yang digagas oleh pasangan AMIN akan jauh lebih baik dari bansos saat ini.
“Kalau ada pasangan calon terutama tadi ke informasi sampean itu, paslon nomor berapa pun yang nempelin bansos itu nir etika. Tidak punya etika, memalukan, tidak punya harga diri,” ujar Cak Imin.
“InsyaAllah AMIN menang bansos akan kita perbaiki kualitasnya semakin baik, yang penyebarannya juga semakin baik, pada paling yang membutuhkan dan paling berhak, insyaAllah bansos plus akan menjadi model yang lebih baik dari yang sekarang,” tambahnya.
Pernyataan Cak Imin ini sontak membuat kubu TKN Prabowo-Gibran meradang. Wakil ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyayangkan pernyataan Cak Imin yang dianggap tidak adil.
“Saya juga sudah mendengar pernyataan Gus Muhaimin, seorang negarawan, cawapres nomor urut 1 yang kami merasa beliau bersikap tidak adil dengan menyampaikan narasi yang bernada insinuasi yang menyatakan seolah-olah ada pihak kita yang melakukan perbuatan memalukan. Padahal tidak,” tutur Habiburokhman dikutip dari Suara.com.
Wakil ketua TKN itu juga membantah bahwa beras bulog berstiker Prabowo-Gibran bukan berasal dari paslon, namun ada pihak yang melakukan orkestrasi.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa tidak benar kalau ada tuduhan bahwa kami yang memasang stiker tersebut lalu menjadikan beras tersebut sebagai komoditas politik untuk untungkan kami,” jelas Habiburokhman.
Habiburokhman menduga munculnya beras Bulog berstiker Prabowo-Gibran sebagai upaya untuk menyudutkan pihaknya.
“Kami merasa ada pihak-pihak yang melakukan orkestrasi terkait pemberitaan tersebut agar menyudutkan kami, di saat, teman-teman tahu, elektabilitas Pak Prabowo-Gibran ini sedang meroket, bahkan info terbaru sudah melebihi 50 persen,” ungkap Habiburokhman.