Apa Fungsi Otak Kiri dan Kanan?
Share
PENUTUR.COM – Selain dibagi berdasarkan lobus, fungsi otak juga dibagi menjadi otak besar bagian kiri dan bagian kanan.
Bagian kiri terutama berfungsi sebagai pusat bahasa, yaitu untuk pengertian bahasa verbal, dan pusat berpikir, pusat baca tulis, serta matematika (diatur di pusat baca tulis itu juga).
Ia lebih berperan dalam cara berpikir orang yang matematis, cara bicara yang bagus, teratur, dan rapi, misalnya jika sedang berpidato, analitis, rasional, kritis misalnya dalam hal pendapat, dan berdasarkan logika.
Otak sebelah kanan, walau secara struktural sama dengan otak kiri, tetapi ada perbedaan fungsi. Pusat bahasa, berhitung, dan percakapan tidak ada di sebelah kanan.
Maka, otak kanan untuk bahasa nonverbal contohnya bahasa body language, bahasa gerak gerik tubuh, bahasa yang dipahami tidak melalui pendengaran, ucapan atau tulisan, melainkan melalui gerak-gerik, dan penglihatan isyarat, baik ucapan atau tulisan.
Otak kanan juga lebih banyak berfungsi untuk kemampuan memahami dan menikmati melodi, musik, imajinasi, kreativitas, intuisi dan insting, dan fantasi, termasuk di dalamnya memahami hal-hal yang berbau mistis.
Bakat olah raga seperti atletik, senam, renang, menunjukkan otak motorik kiri yang bekerja bagus.
Hal ini mungkin terjadi oleh pengaruh faktor genetik, yaitu untuk otot-otot motorik tertentu ia lebih terampil.
Selain itu juga dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan sejak kecil. Maksudnya, ia sudah sering melatih menggunakan otot-ototnya sejak kecil, otak yang mengatur gerakan ototnya itu juga ikut berkembang.
Namun perlu dipahami bahwa dalam otak, semua lobus ini bekerja berkaitan. Masing-masing mempunyai fungsi yang khusus, tapi itu semua harus dijalankan bersama-sama dengan yang lain.
Kedua bagian otak itu memang berbeda fungsinya tapi sehari-hari mestinya bekerja sama dengan serasi dan integratif.
Bayangkan, jika hanya otak sebelah kiri saja yang bekerja, maka tidak akan ada warna kehidupan dari orang tersebut, monoton.
Sebaliknya, jika hanya otak sebelah kanan saja yang bekerja, maka orang itu akan hidup tidak teratur, dan hanya mengikuti fantasinya dan cara berpikirnya tidak logis.
Untuk dapat bekerja sama serasi, integratif, harmonis, dan seimbang antara otak sebelah kiri dan kanan terdapat korpus kolosum.
Bagian inilah menghubungkan kedua bagian otak itu. Jika kerjanya serasi, maka orang tersebut bisa menggunakan kedua bagian otaknya secara seimbang.
Contoh kerja otak yang seimbang adalah Albert Einstein. Ia memiliki imajinasi bagus dan logika yang juga bagus.