LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Merangsang Tumbuh Kembang Otak Anak

Share
Anak cerdas. Foto: Mart Production @Pexels

PENUTUR.COM – Kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak dinilai berdasarkan tiga faktor. Pertama Intelligence Quotient (IQ) yang baik.

IQ tinggi identik dengan cerdas. Setelah memiliki kecerdasan tinggi, anak tersebut harus juga memiliki Emotional Quotient (EQ).

Ini bisa dilihat dari kepedulian si anak terhadap orang di sekitarnya, seperti cara berinteraksi, berempati, dan bagaimana menempatkan dirinya sesuai keadaan.

Setelah IQ dan EQ bagus, harus pula memiliki Spiritual Quotient (SQ) yang baik.

SQ adalah bagaimana seseorang mempunyai tujuan hidup dan memiliki makna hidup.

IQ, EQ, dan SQ harus seimbang. Dengan IQ tinggi dia cerdas, EQ yang baik dapat menerjemahkan arti kehidupan, dan SQ yang baik maka tujuan hidup akan lebih jelas.

Faktor lingkungan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Faktor genetik yang baik, akan dioptimalkan lewat lingkungan. Faktor lingkungan yang berperan besar adalah keluarga tempat anak dibesarkan.

Lingkungan keluarga ini dipengaruhi pendidikan, status ekonomi, dan kepedulian orang tua terhadap anak. Selain itu, faktor teman sebaya, lingkungan tempat tinggal dan sekolah turut mempengaruhi.

Lingkungan menyediakan segala kebutuhan dasar bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.

Kebutuhan dasar anak yang bisa terpenuhi dari lingkungan terdiri dari:

1. Biofisik, antara lain nutrisi, kesehatan, pakaian
2. Emosi, misalnya kasih sayang, rasa aman
3. Stimulasi

Dalam tumbuh kembang anak, pemberian nutrisi bergizi jelas penting.

Namun harus diperhatikan juga faktor emosi dan stimulasi. Ketiganya harus diberikan seiring sejalan agar bisa membentuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak anak secara optimal.

Pengalaman masa kanak-kanak dapat mempengaruhi perkembangan otak. Faktor pola asuh berpengaruh pada perkembangan emosi anak.

Jika anak terlalu banyak dilarang misalnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya.

BACA JUGA  Anggota Dewas Bongkar Pungli di Rutan KPK: Selundupkan HP Bayar 20 Juta!

Ia akan mengalami kesulitan mengatasi masalah. Sebaliknya bila kebutuhan akan kasih sayang kurang terpenuhi, maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan lebih lambat, dan sulit berinteraksi dengan orang lain.

Kurangnya penghargaan bisa membuat anak merasa rendah diri, malu, dan terhambat penyesuaian dirinya.

Yang juga tak boleh ditinggalkan adalah pendidikan agama. Kegiatan agama yang dilakukan bersama dalam keluarga akan menumbulkan perasaan kebersamaan dan keakraban.

Anak yang mendapat ajaran agama sejak dini akan lebih mudah menerima pendidikan moral, seperti sikap sopan hormat, berbuat baik pada sesama, toleransi, dan membantu yang lemah.

Pentingnya Stimulasi Sejak Dini
Otak manusia perlu dirangsang sebanyak mungkin dan harus dimulai sejak dini.

Semakin banyak stimulasi yang diberikan, makin maksimal pertumbuhan dan perkembangannya. Bila tidak ada rangsangan, jaringan otak akan mengecil akibat menurunnya fungsi otak.

Stimulasi bisa diberikan pada anak, ketika masih dalam kandungan.

Si ibu melakukan komunikasi dengan janin, misalnya dengan berbicara dengannya, atau membacakan buku cerita, doa, dan ayat suci.

Komunikasi juga dapat dibangun melalui sentuhan, dengan mengelus-elus perut seolah-olah mengelus si janin. Bayi akan merasa dekat dengan ibunya, tenang, dan nyaman.

Berdasarkan penelitian, membiasakan anak mendengarkan musik klasik sejak dalam kandungan bisa merangsang peningkatan intelektual.

Kecerdasan dapat meningkat sampai 50 persen pada anak-anak yang memperoleh stimulasi musik sejak awal.

Musik dapat meningkatkan konsentrasi dan pemahaman. Karena bayi dalam rahim sudah memiliki emosi, pendengarannya pun sudah berfungsi, maka musik yang diperdengarkan pada janin dapat merangsang perkembangan otaknya.

Bayi yang baru lahir bisa diberikan stimulasi dengan cara memberikan air susu ibu.

Dengan ASI, bayi akan secara refleks terlatih mencari puting dan mengisapnya. Ini berkaitan dengan latihan psikomotorik.

BACA JUGA  Tekuk Kenta Nishimoto, Jonathan Christie Juara Hongkong Open 2023

Pada saat sang ibu menggendongnya, si bayi merasakan pelukan kasih sayang/ Ketika tatapan mata ibu dan anak beradu, ada stimulasi mata. Berarti, dengan pemberian ASI, kebutuhan nutrisi, emosi, dan stimulasi anak terpenuhi pada saat bersamaan.

Ada terapi yang bisa diberikan untuk menstimulasi kemampuan psikomotorik anak, seperti terapi sentuh (touch therapy) dan terapi pijat.

Stimulasi berupa terapi pijat untuk bayi ini sangat bermanfaat, terutama untuk bayi-bayi prematur.

Dampak positif dari pijat pada bayi, antara lain menurunkan hormon stres pada bayi, sehingga bayi akan rileks, lebih banyak meningkatkan berat badan, bayi tampak lebih siaga dan aktif, serta tidur lebih lelap.

Di bawah umur lima tahun, komunikasi nonverbal lebih banyak dilakukan. Bayi misalnya, lebih sering mengamati atau sekadar memandangi wajah orang-orang di sekitarnya.

Karena belum punya kemampuan bahasa, ia akan merespon dengan mencoba bicara –meski hanya akan keluar sepatah kata sederhana, tersenyum, dan mengikuti gerak-gerik.

Rangsangan bisa diberikan dengan mengajaknya berbicara, mendongeng, atau mendengarkan musik. Komunikasi hendaknya dengan bahasa yang sederhana, sehari-hari, dan dimengerti anak.

Dengan demikian anak akan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan dunia luar, khususnya dalam hal berbahasa. Selanjutnya, diharapkan ia dapat mengungkapkan pengalaman emosionalnya.

Membentuk Anak Berbakat
Apakah dengan stimulasi dapat membentuk bakat sang anak? Rangsangan-rangsangan yang tepat diharapkan dapat memunculkan potensi atau bakat kemampuan anak, seperti: musik, matematika, melukis, atau menari.

Perlu diperhatikan bahwa stimulasi diberikan pada masa yang tepat pula.

Di bawah umur lima tahun, yang lebih berkembang adalah otak kanan. Otak kanan, lebih banyak berkaitan dengan intuitif, insting, kemampuan memahami irama, musik, dan imajinas.

Balita sebaiknya diberikan stimulasi yang merangsang kreativitas dan daya pikirnya, seperti permainan balok, membacakan buku cerita yang membuatnya berimajinasi, mengajak bernyanyi, atau mengajarkan irama.

BACA JUGA  Manfaat Kesehatan Bila Haid Datang di Usia Dini

Anak dapat diajarkan berbagai keterampilan, tetapi juga bergantung dari sifat yang ada padanya.

Pada dasarnya semua hal dapat diajarkan kepada anak agar otaknya berkembang, tetapi nantinya akan muncul sendiri minatnya.

Sebaiknya, dari semua yang diberikan kepada sang anak, pada akhirnya biarkan ia memilih jalannya sendiri.

Tags: