Kenali Gangguan dan Kelainan Prostat
Share
PENUTUR.COM – Gangguan pada prostat merupakan masalah yang menghantui pria, terutama yang berusia di atas 40 tahun.
Mungkin Anda atau anggota keluarga Anda mengalami hal ini. Untuk mengetahui lebih mendalam, mari kita mulai dengan beberapa pengertian.
Prostat adalah kelenjar di leher kandung kemih, melingkari uretra -saluran yang mengantarkan air seni dari kandung kemih menuju penis.
Ukuran normal kelenjar ini adalah sebesar bola golf. Organ ini menghasilkan cairan prostat dan fungsi dari cairan ini cukup banyak, antara lain sebagai media supaya sperma bisa berenang menuju sel telur.
Selain itu, juga sebagai sumber makanan bagi sperma (sperma yang dilepaskan seorang pria untuk membuahi sel telur harus dapat bertahan hidup selama dua hari).
Yang lebih penting lagi, cairan tadi dapat melindungi sperma dari serangan kuman.
PSA (Prostate Specific Antigen) adalah enzim yang dibuat oleh kelenjar prostat normal dari pria dewasa.
Dalam kondisi normal, PSA terdapat di dalam darah. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui kadar PSA adalah nanogram per liter (ng/L) darah.
Mengapa kadar PSA bisa meningkat?
Kenaikan kadar PSA bisa disebabkan adanya kelainan pada prostat. Misalnya pembesaran, terinfeksi, atau terdapat keganasan.
Dengan kata lain, pemeriksaan PSA ini bermanfaat untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada kelenjar prostat.
Dari berbagai kelainan yang mungkin muncul, yang relatif sering adalah radang prostat (prostatitis), yang banyak menyerang orang-orang yang berusia 30 – 40 tahun.
Pembesaran prostat jinak (PPJ), yang lebih dikenal dengan BPH (benign prostatic hyperplasia), biasanya menyerang pria yang berusia 40-50 tahun.
Sedangkan pada pria yang berusia di atas 60 tahun, kelainan yang sering muncul adalah kanker prostat.
Apa itu prostatitis?
Prostatitis adalah peradangan prostat yang disebabkan oleh infeksi atau sebab lain.
Gejalanya serupa dengan flu, antara lain demam, nyeri dan badan meriang,. Meskipun pria usia muda dikatakan sering mengalami kelainan ini, pria yang berusia lanjut juga bisa.
Pada usia lanjut, biasanya kelainan bersifat menahun. Gejalanya: nyeri pada daerah pangkal penis atau daerah dasar bawah penis saat berkemih atau saat ejakulasi.
Untuk prostatitis akut yang menyerang pria muda, dapat diatasi dengan pemberian antibiotik.
Untuk yang menahun, juga dengan antibiotik, tapi keberhasilannya rendah.
Bagaimana dengan PPJ?
Penyakit ini sering dijumpai pada orang dewasa. Tapi ini bukan kanker.
Karena letak kelenjar prostat yang melekat pada uretra, pembesarannya bisa menekan uretra, sehingga bisa mengganggu aliran air seni.
Jika terdapat sumbatan pada pengeluaran kemih, atau berbagai gejala lainnya, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter.
Penanganan PPJ dapat menggunakan antibiotik, atau pada kasus yang lanjut, bisa dengan bedah untuk melebarkan saluran uretra. P
embedahan tersebut dikenal dengan TURP (trans urethral resection of the prostate”).
Beberapa bentuk kelainan PPJ dapat ditangani dengan baik, namun sebagian dapat berubah menjadi kanker prostat.
Bagaimana dengan kanker prostat?
Kelainan ini relatif jarang dijumpai ketimbang dua kelainan di atas. Biasanya kanker prostat ini menyerang pria berusia di atas 60 tahun.
Pada kanker prostat, kadar PSA biasanya meningkat karena kanker memproduksi protein dalam jumlah yang besar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa makin besar kadar PSA, maka makin banyak terdapat sel kanker prostat dalam tubuh penderita tersebut.
Pada kondisi ini, sel-sel ganas yang berasal dari prostat akan menyebar ke seluruh tubuh melalui darah.
Jika seorang pria memang terbukti menderita kanker prostat, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengangkat prostat.
Tapi, pengangkatan itu dapat menurunkan kemampuan ereksi, sera berkurangnya libido (dorongan seks) dan gairah seks, suatu keadaan yang sangat ditakuti kaum laki-laki.
Siapa yang berisiko terkena kanker prostat?
Pria yang berisiko tinggi mengalami kanker ini, antara lain ras Afrika-Amerika, atau pria yang keluarganya menderita kanker prostat.
Sebaiknya, pria yang termasuk kategori ini dan berusia 40 tahun ke atas, menjalani pemeriksaan kelenjar prostat.
Beberapa dokter merekomendasikan pemeriksaan PSA untuk mendeteksi kelainan prostat paling tidak sekali dalam tiga tahun.
Selain mendeteksi adanya kelainan prostat atau tidak, pemeriksaan PSA juga untuk mengetahui keberhasilan pengobatan.