LOADING

Ketik di sini

Peristiwa

Rusia Luncurkan Ratusan Rudal dan Drone, Ukraina Akui Kekurangan Rudal Anti-Pesawat

Share

PENUTUR.COM –Perang Rusia Vs Ukraina sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Rusia masih terus menggempur pertahanan Ukraina secara masif.

Terbaru Persenjataan Pertahanan Udara Ukraina telah terkuras ketika negara tersebut berusaha memerangi serangan rudal dan drone Rusia yang semakin intens dan sering terjadi.

Kabar mengenai  Pertahanan Udara Ukraina ini disampaikan oleh juru bicara Angkatan Udara Yury Ignat dalam sebuah wawancara.

Pertahanan Udara Ukraina sejak konflik dimulai terbilang rentan, bahkan rudal pintar Rusia pernah menerobos beberapa sasaran fasilitas militer penting di ibukota.

“Serangan udara Rusia yang intens memaksa kami menggunakan sejumlah sarana pertahanan udara,” kata Ignat.

“Itulah mengapa kami membutuhkan lebih banyak senjata, karena Rusia terus meningkatkan kemampuan serangannya,” tambahnya.

Dalam dua minggu terakhir, pasukan Moskow terus menggempur lewat serangan udara dengan meluncurkan ratusan rudal dan drone.

Serangan Rusia pada Senin,8/1) ini menargetkan pabrik senjata yakni fasilitas industri militer di wilayah Kharkov, Dnepropetrovsk, Khmelnitsky, dan Zaporozhye.

Atas hal tersebut, Kiev mengakui bahwa pertahanan udaranya gagal mencegat sebagian besar rudal.

Ignat mengatakan Ukraina saat ini bergantung pada pasokan peluru kendali untuk sistem pertahanan udara era Barat dan Soviet.

Berbicara melalui video pada hari Minggu di konferensi pertahanan Swedia, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memperingatkan bahwa Kiev kekurangan pertahanan udara yang memadai di medan perang dan di kota-kota.

Kekurangan pertahanan udara terjadi ketika pemasok militer terbesar Ukraina, Washington, kehabisan uang untuk mengirim lebih banyak senjata ke Kiev.

Rencana Presiden AS Joe Biden untuk memberikan bantuan tambahan sebesar $61,4 miliar atau lebih dari Rp 950 miliar kepada Ukraina mengalami hambatan.

Padahal ini sebagai bagian dari rancangan undang-undang belanja darurat senilai $106 miliar yang sekarang terhenti di Kongres di tengah meningkatnya tentangan dari anggota parlemen Partai Republik.

BACA JUGA  KPK Duga Keluarga SYL Punya Peran Penting dalam Proyek Pengadaan di Kementan

Sementara itu, paket bantuan UE senilai €50 miliar ($54,6 miliar) tersendat untuk sementara karena veto Hongaria pada bulan Desember.

Kiev menaruh harapannya akan bantuan jangka pendek pada dewan pendukung NATO di Ukraina, yang dijadwalkan bertemu pada hari Rabu di Brussels.

 

Tags: