Bencana Kelaparan Terjadi di Yahukimo Papua Pegunungan, 23 Orang Meninggal Dunia

PENUTUR.COM – Musim kemarau yang panjang terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air.

Imbasnya, terjadi kekeringan di sejumlah daerah termasuk gagal panen yang menyebabkan minimnya hasil pertanian.

Bahkan kekeringan mengakibatkan dampak yang lebih serius yaitu bencana kelaparan seperti yang terjadi di Papua Pegunungan.

Ironisnya, peristiwa ini sudah menelan korban. Lokasi kelaparan itu berada di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Pusat.

Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga ikut mengkritisi bencana kelaparan yang seharusnya tidak terjadi.

Diketahui, sebanyak 23 warga Distrik Amuma dinyatakan meninggal dunia akibat kelaparan yang melanda di daerah tersebut.

Sedangkan, terdapat 12.000 orang dari 12 kampung di Kabupaten Yahukimo turut serta kena imbas.

Daerah Yahukimo sendiri telah ditetapkan dalam status tanggap darurat bencana sejak 21 Oktober hingga 1 November 2023.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, drh Slamet mengomentari kejadian yang melanda warga Papua itu.

Menurutnya, pengelolaan sektor pangan di Kabupaten Yahukimo tidak terstruktur dan terencana dengan baik, hingga menyebabkan kegagalan berupa bencana kelaparan.

Dengan demikian, menurut Slamet terjadinya bencana kelaparan di Papua Pegunungan tidak hanya masalah kekurangan pangan melainkan manajemen logistik.

Di sisi lain, provinsi Papua Pegunungan memang sudah menerima dana otsus untuk membantu hal dasar bagi masyarakat Papua Pegunungan.

Diantaranya yaitu dari segi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Dengan adanya bencana kelaparan ini, dikabarkan Menko PMK yakni Muhadjir Effendy agkan segera melakukan upaya penanganan.

Salah satunya, bakal mengenalkan jenis pangan berupa umbi-umbian yang bisa tahan dalam cuaca apa pun dan dimana pun, termasuk di kawasan Yahukimo, Papua Pegunungan.