LOADING

Ketik di sini

Peristiwa

Miris, Aksi Bullying di SD Tambun yang Berakibat Amputasi Kaki Dianggap Hanya Sebagai Candaan

Share

PENUTUR.COM – Aksi bullying kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini menimpa seseorang siswa SDN 09 Jatimulya, Tambun.

Akibat bullying yang dilakukan temannya, korban yang berinisial FAA (12) terpaksa diamputasi kakinya.

Namun yang kemudian disorot adalah komentar dari Sukaemah, guru di SDN 09 Jatimulya.

Menurutnya, kasus bullying seperti ini hanya dianggap candaan biasa, padahal korban menderita kanker tulang hingga harus amputasi kaki.

Diketahui, FAA, seorang pelajar dari SDN 09 Jatimulya, Bekasi, mengalami tindakan bullying dari rekan sekolahnya yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi.

Insiden ini terjadi ketika salah satu temannya dengan kejam menyerang salah satu kakinya.

Kronologi perundungan di SDN 09 Jatimulya dimulai dengan ejekan terhadap FAA, dengan sebutan ‘anak mama’, yang dia terima dari teman-temannya.

Rekan sekelas mengolok-olok dan menyebutnya sok kegantengan, terutama karena FAA sering berani maju ke depan kelas.

Ibu FAA, Diana, menjelaskan bahwa anaknya telah menjadi korban intimidasi yang berujung pada kekerasan fisik.

“Diolok-olok dengan sebutan ‘anak mama’ karena kerap maju ke depan kelas,” ungkap Diana.

Diana juga mengungkapkan bahwa anaknya mengalami kanker tulang sebagai akibat dari luka yang diakibatkan oleh serangan temannya.

Dokter yang merawat korban di rumah sakit menunjukkan bahwa kanker tulang ini mungkin disebabkan oleh trauma tulang akibat benturan.

“Ada indikasi kanker tulang, karena bekas luka benturan,” jelasnya.

Sebelumnya Diana berusaha keras membawa anaknya ke tiga rumah sakit berbeda. Ia berharap anaknya tak harus menjalani prosedur amputasi.

Namun, usaha tersebut berakhir sia-sia karena semua rumah sakit memberikan hasil yang sama.

Di sisi lain Wali Kelas FAA, Sukaemah, berpendapat bahwa perundungan yang terjadi di kelasnya adalah candaan biasa dan ejekan ringan.

BACA JUGA  Berkat Cristiano Ronaldo, Liga Arab Saudi Kini Jadi Sorotan Dunia

Ia mengaku selalu berada di kelas, dan jarang melihat FAA menjadi korban perundungan selama dia mengajar.

Guru berusia 56 tahun ini juga menekankan bahwa perundungan yang dialami FAA hanyalah bentuk lelucon antara teman-temannya.

“Hanya candaan biasa, dan sepertinya bukan kasus perundungan yang serius,” tambah Sukaemah.

Respons santai dikeluarkan guru di SDN 09 Jatimulya ini mengundang beragam reaksi netizen seperti dilansir dari X (Twitter) @PartaiSocmed.

“Mesti dikasih pembelajaran, dia menganggap bullying sebagai candaan dan dibiarkan begitu saja,” tulis netizen.

“Kok bisa-bisanya gak punya empati,” balas yang lain.

“Di pikiran mereka cuma demi nama baik sekolah seakan mereka buta sekali,” kata netizen lainnya.

Tags:

You Might also Like