Rencana Merger Grab dan GoTo, Istana Sebut Danantara Bakal Dilibatkan
Share
PENUTUR.COM — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa isu penggabungan antara Grab dan GoTo sedang dibahas pemerintah.
Rencana tersebut menjadi salah satu bagian dari pembahasan dalam penyempurnaan kebijakan ekosistem ojek online (ojol).
“Salah satunya,” ujar Prasetyo menanggapi isu tersebut di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (7/11).
Prasetyo menyebutkan bahwa kemungkinan penggabungan dua perusahaan tersebut memang sedang dipertimbangkan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam prosesnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga turut terlibat
“Kira-kira begitu,” ujarnya menanggapi pertanyaan soal keterlibatan Danantara.
Meski begitu, Prasetyo menegaskan bahwa bentuk final dari kerja sama tersebut masih dikaji. “Masih dicari bentuknya,” beber Prasetyo.
Kendati demikian, dia pun turut menepis anggapan bahwa merger dua perusahaan besar ini akan menciptakan monopoli di sektor transportasi daring.
Prasetyo memastikan bahwa pembahasan ini merupakan hasil pertemuan antara Grab, Goto, dan Presiden Prabowo.
“Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar,” ujar Prasetyo.
“Dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi,” pungkasnya.


