Pria di Aceh Tega Ceraikan Istri dan Tinggalkan Dua Anaknya Usai Lulus PPPK
Share

PENUTUR.COM — Melda Safitri (33) tak menyangka perjalanan rumah tangganya berakhir di ambang pelantikan suami sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Perempuan asal Aceh Selatan itu diceraikan hanya karena hal sepele—tak ada lauk di meja makan—yang kemudian berubah menjadi luka dalam hidupnya.
Kisah itu bermula pada 14 Agustus 2025. Sang suami pulang kerja dan marah, karena tak menemukan lauk di rumah.
Fitri, yang kala itu memang tak punya uang belanja, mencoba menjelaskan.
“Bagaimana saya mau masak nasi dan lauk kalau memang tidak ada apa pun di rumah,” ujarnya lirih saat menceritakan kisahnya kepada wartawan.
Pertengkaran berlanjut. Ucapan kasar meluncur, memicu Fitri membalas.
“Saya cuma bilang, kamu kan tidak bawa belanja, jadi apa yang mau saya masak?” katanya.
Tak lama setelah cekcok, sang suami pergi meminjam motor ke tetangga, kembali sebentar, lalu mengucap tiga kata yang mengakhiri segalanya:
“Kamu Fitri, saya ceraikan satu, dua, tiga.”
Tiga hari berselang, 17 Agustus 2025, sang suami dilantik sebagai PPPK. Sementara Fitri, yang dulu membelikan baju Korpri suaminya dari hasil jualan sayur dan cabai, hanya bisa menatap getir kenyataan.
“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami berjuang bersama,” ucapnya.
Fitri kini tinggal bersama dua anaknya di rumah orang tua di Aceh Selatan. Ia bertahan hidup dari jualan gorengan dan minuman seribu rupiah.
Upayanya menuntut keadilan belum berbuah hasil. “Saya sudah ke sana kemari, tapi cuma dipandang sebelah mata,” keluhnya.
Meski kecewa, Fitri memilih tidak menutup diri. Dalam unggahan Facebook-nya, ia menulis pesan yang kini banyak dikutip netizen.
“Hargailah wanita yang menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian. Tidaklah harta, pangkat, dan jabatan dibawa mati.”
Fitri mengaku tak ingin membuka aib, hanya ingin dihargai atas perjuangannya. Ia menutup kisahnya dengan kalimat penuh keikhlasan.
“Saya tidak malu pulang ke rumah orang tua. Yang penting, saya pulang dengan harga diri yang masih utuh.”
Viral video saat Safitri hendak pulang ke rumah orang tuanya, para tetangganya mengantar dengan linangan air mata.
“Tidak usahlah pulang, tinggal kau pilih saja di sini rumah yang ingin kau tempati menginap,” ujar seorang emak-emak. Mereka menangis histeris saat mobil yang ditumpangi Safitri perlahan meninggalkan kampung itu.