Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, 1 Santri Meninggal 82 Lainnya Luka-luka
Share
PENUTUR.COM — Peristiwa mengenaskan menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, pada Senin (29/9) sore.
Mushala tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan di kompleks pesantren itu tiba-tiba roboh sekitar pukul 15.30 WIB, tepat setelah para santri laki-laki baru selesai menunaikan Salat Ashar berjamaah.
Insiden ini menyebabkan kepanikan besar dan mengakibatkan total 82 santri menjadi korban.
Hingga malam hari, data sementara mencatat satu santri meninggal dunia dan satu santri mengalami luka berat.
Puluhan korban lainnya segera dilarikan ke tiga rumah sakit di Sidoarjo, yaitu RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajar, dan RS Delta Surya, untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh haru. Tim gabungan dari kepolisian (Polda Jatim, Polresta Sidoarjo), Basarnas Surabaya, BPBD, TNI, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi dan didukung oleh alat berat.
Evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati karena sisa bangunan yang ambruk masih rawan runtuh.
Isak tangis keluarga santri tak terbendung di sekitar lokasi, sementara petugas berjibaku menyelamatkan santri yang terjebak di reruntuhan.
Beberapa santri bahkan masih terdengar meminta tolong dari balik puing-puing.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, Abdus Salam Mujib, mengungkapkan bahwa mushala yang ambruk itu baru berusia sekitar 9-10 bulan dan memang masih dalam tahap pembangunan menuju tiga atau empat lantai.
Dugaan sementara penyebab ambruknya musala adalah penyangga pengecoran di lantai atas tidak kuat menopang beban.
Pengecoran bagian atas atau dek diketahui sedang berlangsung sejak pagi hingga siang hari di hari kejadian.
Mushala ini ternyata sudah difungsikan oleh santri untuk salat berjamaah dan mengaji meskipun pembangunannya belum rampung.


