TikTok Dijual ke Investor AS, Nilainya Mencapai Rp234, 7 Triliun

PENUTUR.COM — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyetujui penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat kepada konsorsium investor domestik, agar aplikasi media sosial tersebut tetap dapat beroperasi di negara itu.

Wakil Presiden JD Vance menyebut nilai kesepakatan mencapai sekitar 14 miliar dolar AS (Rp234,7 triliun), sebagaimana dilaporkan Tech Crunch, Jumat (26/9).

Trump memberikan penangguhan penegakan hukum selama 120 hari sembari menunggu proses divestasi dijalankan.

TikTok sebelumnya diwajibkan melepaskan bisnisnya di AS atau menghadapi ancaman pelarangan berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diteken mantan presiden Joe Biden.

Berdasarkan perintah eksekutif itu, TikTok AS akan memiliki dewan direksi baru.

Algoritma rekomendasi, kode sumber, dan sistem moderasi konten akan berada di bawah kendali pemilik baru.

Oracle akan memimpin operasi keamanan sekaligus menyediakan layanan komputasi.

“Sekarang dimiliki oleh investor Amerika, dan orang-orang yang sangat berpengalaman. TikTok akan dijalankan sepenuhnya oleh pihak Amerika,” kata Trump.

Dikutip dari CNBC, investor yang akan menguasai 45 persen saham TikTok AS adalah Oracle, Silver Lake, serta MGX yang berbasis di Abu Dhabi.

Vance menegaskan kesepakatan ini akan meningkatkan kepercayaan publik karena data pengguna “tidak akan digunakan sebagai senjata propaganda seperti sebelumnya.”

Trump juga menyebut telah mendapat restu dari Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait langkah ini.

“Saya berbicara dengan Presiden Xi, kami berdiskusi dengan baik. Saya sampaikan rencana ini dan beliau mengatakan, ‘silakan lanjutkan’,” ujarnya.

Kesepakatan ini menandai perpanjangan waktu keempat yang diberikan Trump kepada ByteDance untuk melepas bisnis TikTok di AS.

Trump pertama kali menggagas larangan TikTok pada 2020, yang kemudian memperoleh dukungan bipartisan di era pemerintahan Biden.