LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Kenali Gejala Kanker Payudara, Penyakit yang Merenggut Nyawa Mpok Alpa

Share

PENUTUR.COM — Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (15/8) pukul 08.15 WIB.

Penyebab meninggalnya komedian Betawi ini diketahui adalah penyakit kanker payudara yang dideritanya beberapa tahun terakhir.

Melansir dari WHO, kanker payudara merupakan penyakit ketika sel-sel abnormal pada payudara tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor.

Kanker ini umumnya bermula di saluran susu atau lobulus penghasil susu, dan pada tahap awal tidak berbahaya serta bisa dideteksi sejak dini.

Namun, jika sel kanker menyebar ke jaringan payudara terdekat, akan timbul benjolan atau penebalan.

Pada kondisi lebih lanjut, kanker invasif dapat masuk ke kelenjar getah bening dan organ lain.

Penyebaran ini disebut metastasis dan sering kali menjadi penyebab utama kematian. Penanganan kanker payudara ditentukan berdasarkan jenis kanker, kondisi pasien, serta sejauh mana penyebarannya.

Metode pengobatan biasanya merupakan kombinasi operasi, terapi radiasi, dan obat-obatan.

Faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara antara lain usia, obesitas, konsumsi alkohol, dan riwayat keluarga.

Risiko juga bertambah akibat paparan radiasi, faktor reproduksi, kebiasaan merokok, serta penggunaan terapi hormon pascamenopause.

Riwayat keluarga memang meningkatkan risiko, tetapi sebagian besar penderita justru tidak memiliki latar belakang keluarga dengan penyakit ini.

Di sisi lain, mutasi genetik seperti BRCA1, BRCA2, dan PALB-2 diketahui sangat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker.

Perempuan dengan mutasi gen tersebut bahkan sering disarankan melakukan tindakan pencegahan, seperti operasi pengangkatan payudara atau kemoprevensi.

Deteksi dini terbukti efektif menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Metodenya meliputi diagnosis dini dengan memperhatikan gejala serta skrining mammografi, khususnya pada perempuan berusia 50–69 tahun.

Gejala awal sering kali tidak terasa, sehingga pemeriksaan rutin menjadi kunci penting.

BACA JUGA  Tak Ada Laporan, Polisi Bebaskan Dosen dan Mahasiswi UIN Raden Intan yang Berzina

Adapun gejala kanker payudara dapat berupa benjolan, perubahan bentuk dan ukuran payudara, kulit mengerut, perubahan pada puting, hingga keluarnya cairan abnormal.

Meski tidak semua benjolan berarti kanker, benjolan yang bersifat kanker lebih mudah diobati jika masih kecil.

Penyebaran kanker dapat terjadi ke kelenjar getah bening, paru-paru, hati, otak, hingga tulang, menimbulkan gejala baru seperti nyeri tulang atau sakit kepala.

Pengobatan kanker payudara dapat berupa lumpektomi (pengangkatan tumor) atau mastektomi (pengangkatan payudara).

Saat ini, prosedur biopsi sentinel node lebih banyak digunakan dibanding pengangkatan total kelenjar getah bening karena lebih aman.

Selain itu, terapi hormon diberikan pada kanker yang memiliki reseptor hormon, sedangkan kanker triple negative yang lebih agresif biasanya memerlukan kemoterapi. Untuk kanker HER-2 positif, terapi biologis seperti trastuzumab terbukti efektif.

Tags:

You Might also Like