Tanggapi Tudingan Pengkhianat dari Partai Demokrat, Begini Respon Surya Paloh
Share
PENUTUR.COM – Keputusan Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal Cawapresnya menimbulkan reaksi keras dari Partai Demokrat.
Keputusan ini tak lepas dari peran Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem sekaligus sosok yang mendeklarasikan Anies Baswedan.
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra menyebut apa yang dilakukan Partai Nasdem dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) merupakan sebuah pengkhianatan terhadap terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Menduga bagaimana teman-teman Nasdem dan Mas Anies bisa di belakang kami bersengkokol membuat koalisi baru. Ini koalisi baru, kenapa?” ujar Herzaky dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (1?/9).
“Karena di surat perjanjian yang kami tahu itu adalah Nasdem dan PKB bersepakat mengusung Mas Anies dan Cak Imin. Ya bagi kami tentu ini bagian dari pengkhianatan terhadap koalisi perubahan,” tambahnya.
Dengan keputusan sepihak itu Partai Demokrat merasa dikhianati. Pasalnya, Anies Baswedan diakui telah memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres dan hal itu telah disampaikannya ke AHY.
Tak hanya itu, keputusan Anies memilih Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, juga tidak disampaikan Anies secara langsung kepada PKS maupun Partai Demokrat sebagai anggota koalisi.
Perihal keberatan yang disampaikan Partai Demokrat, Surya Paloh menegaskan bahwa duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memungkinkan saja untuk terjadi.
“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini,” kata Surya, dikutip dari Republika, Jumat (1/9).
Lebih lanjut, Surya Paloh juga mengatakan bahwa dirinya belum secara resmi memberikan persetujuan terhadap Anies-Cak Imin,.
“Kalau persetujuan dalam arti mengangguk-angguk saja kan belum tuntas sepenuhnya ya,” ujar Surya Paloh.
Surya Paloh juga merespons reaksi Demokrat yang merasa dikhianati, menurutnya tentu itu bukan hal yang menggembirakan.
“Saya harus jelaskan dulu pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu sikap saya. Apakah itu karena perasaan empati, apakah juga karena perasaan ikut prihatin, ” kata Surya Paloh.
“Nah saya pasti tidak bergembira menerima suatu kabar seperti itu. Kenapa? Karena harapan kita bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama itu pasti sikap Nasdem,” ujarnya.