Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa Tetap Berpahala? Simak Penjelasan Berikut Agar Tak Salah Paham

PENUTUR.COM – Pernah dengar ungkapan “Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah”? Banyak yang percaya bahwa tidur saat puasa tetap berpahala.

Namun, benarkah demikian? Jika tidur hanya dijadikan alasan untuk bermalas-malasan dan menghindari kewajiban, justru bisa menjadi kebiasaan buruk. Mari bahas lebih dalam!

1. Hadis yang sering dikutip

Ungkapan ini berasal dari hadis yang berbunyi “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.” Namun, banyak ulama yang berpendapat bahwa hadis ini lemah atau dhaif. Meski begitu, maknanya tidak serta-merta salah.

Tidur tetap bisa bernilai ibadah asalkan tidak sampai mengabaikan kewajiban seperti salat, bekerja, atau melakukan aktivitas yang bermanfaat.

2. Tidur yang tetap bernilai pahala

Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan istirahat. Tidur bisa bernilai pahala jika dilakukan dengan niat yang baik, misalnya agar tubuh tetap sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah.

Namun, jika tidur berlebihan hingga lalai dalam beramal, justru bisa mengurangi keberkahan puasa. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga keseimbangan.

Berikut adalah cara agar tidur tetap bermanfaat

1. Tidur secukupnya agar tubuh tidak lemas dan tetap bisa menjalankan ibadah serta aktivitas sehari-hari.

2. Niat baik sebelum tidur agar tidur menjadi sarana menjaga kesehatan dan lebih bersemangat dalam beribadah.

3. Tetap produktif dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca Al-Qur’an, berdzikir, atau melakukan kegiatan positif lainnya.

4. Menjaga pola tidur yang baik dengan tidak tidur terlalu larut agar tetap bisa bangun sahur dan beraktivitas dengan optimal.

5. Tidur saat puasa memang bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan tidak berlebihan.

Puasa mengajarkan keseimbangan antara istirahat, ibadah, dan produktivitas. Jangan sampai puasa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan sepanjang hari.