LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Social Jet Lag, Susah Tidur yang Melelahkan

Share
PENUTUR.COM –

PENUTUR.COM – Sindrom merasa cepat lelah pasca libur panjang disebut social jet lag. Sindrom ini terjadi akibat perubahan jadwal tidur ketika Anda sedang libur.

Kebiasaan tidur sampai larut malam dan bangun di siang hari saat liburan mengubah irama sirkadian tubuh Anda selama liburan.

Akibatnya, tubuh harus kembali beradaptasi pada kondisi semula saat harus mulai kembali menjalankan rutinitas seperti biasa.

Waktu tidur yang tidak teratur dan kurang dari 8 jam jelas berdampak buruk bagi kesehatan. Banyak orang menyepelekan waktu tidur.

Padahal agar dapat tetap beraktivitas dengan baik, Anda butuh tidur yang cukup dan berkualitas.

Secara tak langsung, Anda harus memaksa tubuh untuk melawan irama sirkandian, yang membuat Anda berpikir bahwa tubuh Anda lelah, ingatan lebih lemah dan reaksi lebih lambat.

Kebanyakan orang justru akan mengatasi kondisi ini dengan cara yang tak sehat, seperti mengkonsumsi kafein, alkohol, merokok atau makan berlebihan.

Roenneberg, Ph.D, seorang profesor Psikologi Medis menjelaskan melawan jam tidur justru merugikan kesehatan.

Masalahnya adalah bahwa social jet lag adalah kondisi kronis bagi banyak diantara kita, kita tidak pernah memberikan kesempatan kepada tubuh untuk beradaptasi.

Ia memperkirakan, dalam setiap jam, social jet lag berisiko menyebabkan makan berlebih dan kegemukan meningkat hingga 33 persen.

Pasalnya, penderita social jet leg akan cenderung makan disaat tubuh belum menginginkannya atau belum siap untuk mencerna makanan dengan baik. Hal ini disebabkan karena tubuh kurang tidur sehingga menganggu sistem metabolisme.

Untuk mengatasi sindrom ini, Roenneberg menyarankan untuk melakukan jalan santai sekitar 20 menit di pagi hari.

Dengan cara ini, tubuh Anda akan mendapatkan paparan cahaya matahari 30 kali lebih banyak dibanding duduk di kantor selama 12 jam.

BACA JUGA  Waspadai Stroke di Usia Muda

Cara lain agar tubuh menyesuaikan rutinitas seperti biasanya adalah dengan memberi tubuh istirahat selama sembilan jam selama empat hari berturut-turut, hingga stamina tubuh kembali seperti biasa.

Tags: