Survey membuktikan, seberapa Gen Milenial Peduli Lingkungan Hidup?
Share
Sebagai negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia mengalami kenaikan muka air laut dan cuaca ekstrem akibat pemanasan global yang mengakibatkan kekeringan parah atau banjir.
Ini menjadi faktor eksternal yang mengancam Lingkungan Hidup masa depan. Namun, tantangan faktor internal bahkan sudah didepan mata.
Hutan dan Sumber Daya Alam terus bersengketa dengan kebutuhan rakyat dan masyarakat memenuhi tuntutan ekonomi dan kesejahteraan hidupnya.
Eksplorasi Hutan dan SDA jelas mengganggu ecosystem lingkungan hidup negeri katulistiwa ini, namun nilai ekonomisnya benar-benar dibutuhkan untuk memakmurkan negeri ini, yang jika tidak korupsi, pasti akan mengentaskan kemiskinan rakyatnya.
Apakah Generasi Milenial di Indonesia, mereka yang lahir di periode 1980-an hingga 1990-an, menyadari hal ini?.
Alhamdulillah, IDN Research Institute melakukan penelitian untuk menjawabnya. [Baca : Indonesia Millennial & Gen-Z Summit 2022 (idntimes.com) ]
Mayoritas Milenial (80%) mengkhawatirkan dampak perubahan iklim terhadap generasi mendatang. Dari seluruh responden, 78% mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia saat ini.
Sebagai generasi penerus yang akan mengurus negeri ini, kesadaran mereka pada Lingkungan Hidup membawa harapan dan sikap optimis hari ini dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.
Bahkan, dari Milenial Indonesia yang menganggap serius isu perubahan iklim, sebanyak 71% merasa bertanggung jawab secara pribadi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Selaras antara pengetahuan yang mereka miliki dengan sikap-nya memandang isu Lingkungan Hidup saat ini, bahwa karena ada didalamnya maka mereka harus menjadi solusi Lingkungan Hidup mereka.
Tugas para pemangku jabatan yang harus mendorongnya agar pengetahuan dan sikap mereka mewujud menjadi aksi atau tindakan.
Bahkan lebih nyata, sebanyak 67% dari mereka menyatakan rela mengeluarkan uang ekstra untuk membeli dan menggunakan produk atau material yang lebih sadar lingkungan.
Artinya, dari 100 orang Generasi Milenial yang sadar akan bahaya mengancam Lingkungan Hidupnya, sebanyak 67 orang siap untuk bertindak nyata untuk berkontribus aktif secara pribadi dalam melindungi Lingkungan Hidup.
Dan, ini adalah pasar buat para pedagang. Angka-angka ini menunjukkan munculnya generasi baru Konsumen Sadar Lingkungan yang keputusan ekonominya dipengaruhi oleh faktor Lingkungan Hidup.
Yang menarik, survey menemukan agak sedikit lebih banyak konsumen berpotensi sadar lingkungan, yang berada di bagian tengah dan timur Indonesia. Mungkin karena ketidaksetaraan dalam hal solusi pengelolaan sampah dari negara yang memperburuk krisis lingkungan di beberapa daerah. Pemangku kepentingan dalam krisis iklim, mulai dari Pemerintah hingga Pemegang Merek, tidak boleh mengabaikan konsumen ini dan aspirasi Lingkungan Hidup mereka.
Hasil penelitian ini adalah salah satu topik yang diteliti oleh IDN Research Institute.
Dalam Executive summary-nya, mereka memaparkan, tersedianya penelitian tentang Milenial Indonesia sangat terbatas.
Kelangkaan ini menyebabkan munculnya mitos dan stereotip tentang generasi Milenial.
Oleh karena itu, IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai mitra penelitian kami, mempelopori penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang generasi Milenial Indonesia, terutama nilai dan aspirasi mereka yang membentuk cara pandang mereka sebagai individu.
Tujuan penelitian ini juga untuk mengeksplorasi keputusan dan alasan Milenial Indonesia di balik keputusan mereka gaya hidup dan perilaku sehari-hari.
Populix melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan random sampling di 12 kota dan aglomerasi di Indonesia.
Kami melanjutkan dengan metode kualitatif untuk menggali lebih dalam tentang segmentasi tersebut melalui wawancara mendalam. Kemudian, IDN Research Institute mengembangkan dan menulis laporan berdasarkan wawasan yang diperoleh dari analisis data.