LOADING

Ketik di sini

Bisnis

Matahari Department Store Akan Tutup Gerai di Tangerang

Share

PENUTUR.COM – PENUTURCOM — Ritel pakaian terbesar di Indonesia Matahari Department Store dikabarkan akan menutup beberapa gerainya yang berada di wilayah Tangerang, Banten.

Menurut data terbaru, jumlah gerai Matahari milik Emiten peritel pakaian Matahari Department Store (LPPF) kini tersisa 155 gerai dari jumlah semula 160 gerai.

Menurut Ketua Asosiasi Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo, juga membenarkan kabar penutupan gerai Matahari ini.

Menurutnya, penutupan gerai ini kemungkinan didasari oleh perubahan strategi bisnis imbas pergantian manajemen di Matahari.

“Memang mau tutup dan sedang diadakan diskon, tapi itu hal yang biasa dilakukan oleh ritel-ritel,” Jelas Budihardjo dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 3 Juli 2024.

Sementara itu menurut pihak manajemen gerai PT Matahari Departement Store sendiri, penutupan beberapa gerai mereka dilakukan sebagai bagian dari optimalisasi strategis terhadap bisnis PT Matahari Department Store sendiri.

Pihak manajemen juga menambahkan bahwa keputusan tersebut dilakukan setelah proses evaluasi yang menyeluruh.

“Ini melibatkan penutupan beberapa gerai yang tidak berkinerja baik. Kami telah memperhatikan bahwa ada beberapa pihak yang mungkin menyampaikan informasi yang kurang tepat mengenai strategi optimalisasi gerai kami,” jelas pihak manajemen Matahari.

Terlepas dari alasan dibalik tutupnya beberapa gerai mereka, ritel Matahari memang mengalami penurunan jumlah karyawan dalam kurun waktu 4 tahun ini.

Hingga akhir kuartal I-2024, jumlah karyawan yang semula mencapai 14.058 pekerja pada Maret 2020 telah berkurang sebanyak 4.893 pekerja, sehingga menyisakan 9.165 pekerja pada akhir Maret 2024.

Selain itu, proses digitalisasi serta peralihan ke daring/online yang marak di industri perdagangan juga ikut berkontribusi dalam jumlah gerai dan karyawan Matahari sendiri.

Penurunan jumlah karyawan sendiri juga ikut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, yang memaksa pihak LPPF untuk membukukan rugi lima kuartal beruntun sejak Q1 2020 (Maret) hingga Q1 2021.

BACA JUGA  Lima Kali Terjerat Kasus Narkoba, Artis Rio Reifan Ditahan dan Tak Direhabilitasi

Pada kuartal kedua 2021 perusahaan akhirnya kembali mampu mencatatkan laba ditopang oleh belanja selama libur idul adha. Lalu pada kuartal selanjutnya (Q3 2021) perusahaan kembali mencatatkan rugi.

Mengutip data Refinitiv, kinerja perusahaan setelah itu mulai mengalami perbaikan signifikan, di mana LPPF nyaris selalu mencatat laba tiap kuartal sejak Q4 2021, kecuali pada Q3 2023.

Tags: