15 Vaksin, yang Wajib Plus Vaksin Tambahan Rekomendasi IDAI
Share
Japanese encephalitis
Ini penyakit yang disebabkan virus Japanese encephalitis (JE), yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi.
Penyakit ini biasanya terjadi di daerah pedesaan di Asia Timur dan Asia Tenggara, terutama selama musim hujan.
Gejala awal dapat mirip dengan flu ringan, tetapi dapat berkembang menjadi encephalitis yang parah, ditandai dengan demam tinggi, kejang, kebingungan, dan bahkan koma. Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius dari penyakit ini.
Vaksin JE disuntikkan subkutan selama 1 bulan atau lebih.
Dosis pertamamulai usia 9 bulan, dosis penguat (untuk yang tinggal di daerah endemis) diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.
Varisela.
Dikenal juga sebagai cacar air, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varisela-zoster. Penyakit ini sangat menular dan umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, meskipun bisa juga terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau divaksinasi.
Gejala utama varisela meliputi ruam berbentuk bintik-bintik merah yang gatal, yang kemudian berkembang menjadi gelembung berisi cairan yang mudah pecah.
Selain itu, gejala lainnya seperti demam ringan, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan juga dapat muncul.
Varisela biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu, tetapi komplikasi serius seperti infeksi bakteri pada kulit, pneumonia, atau encephalitis dapat terjadi terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Vaksin varisela disuntikkan subkutan mulai usia 12–18 bulan. Pada usia 1–12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan, usia 13 tahun atau lebih interval 4 sampai 6 minggu.