15 Vaksin, yang Wajib Plus Vaksin Tambahan Rekomendasi IDAI
Share
Hepatitis B
Penyakit hepatitis B menyerang organ hati. Orang yang terinfeksi hepatitis B akan menderita peradangan hati, bahkan dapat meningkat menjadi kanker hati.
Hepatitis B dapat menyebabkan kematian pada anak.
Vaksin hepatitis B (HB) monovalen disuntikkan intramuskular kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai saat usia 1 bulan.
Saat pulang dari rumah sakit kecuali bayi dari ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer, berikan tambahan 3 dosis vaksin (total 4 dosis).
Untuk bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif: Berikan vaksin hepatitis B dan Hepatitis B imunoglobulin (HBIg) pada paha yang berbeda, segera mungkin dalam waktu 24 jam setelah lahir, tanpa melihat berat bayi.
Pemberian HBIg setelah 48 jam efikasinya menurun. Bila terlambat diberikan HBIg masih dapat diberikan sampai 7 hari.
Bayi perlu diperiksa anti-HBs pada usia 9-12 bulan. Jika dosis terakhir terlambat tes dilakukan 1-2 bulan setelah dosis terakhir.
Efek samping yang timbul biasanya bersifat ringan. Pada daerah suntikan akan timbul warna kemerahan, bengkak dan terasa hangat diikuti dengan demam.
Pneumokokus
Pneumokokus adalah bakteri yang umumnya ditemukan di dalam hidung dan tenggorokan orang yang sehat.
Namun, pada anak-anak, bakteri ini dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi telinga tengah, sinus, pneumonia, serta infeksi yang lebih serius seperti meningitis.
Infeksi pneumokokus dapat menyebar melalui percikan udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. V
aksinasi adalah cara efektif untuk mencegah infeksi pneumokokus pada anak-anak dengan mengurangi risiko infeksi serta komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi tersebut.
Vaksin pneumokokus (PCV) disuntikkan intramuskular pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.
Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum diberikan usia 1-2 tahun berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
Untuk anak >5 tahun yang berisiko tinggi infeksi pneumokokus dan belum pernah mendapat vaksin PCV, sangat direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13.