LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

15 Vaksin, yang Wajib Plus Vaksin Tambahan Rekomendasi IDAI

Share
Anak divaksin. Gambar: CDC @Unsplash

Poliomyelitis

Penyakit polio merupakan salah satu penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan pada anak. Penyakit ini sangat ditakuti karena dapat menyebabkan cacat seumur hidup.

Penyakit polio terdiri dari 2 jenis yaitu polio nonparalitik dan paralitik.

Pada infeksi penyakit polio nonparalitik, gejala yang timbul menyerupai penyakit influenza yaitu demam, pusing, rasa mual, muntah, batuk, sakit saat menelan, dan kaku pada leher dan tulang belakang.

Pada infeksi polio paralitik, gejala tersebut disertai dengan kelumpuhan pada kaki atau lengan.

Kelumpuhan juga bisa terjadi pada otot pernapasan sehingga anak sulit bernapas, atau pada batang otak sehingga menyebabkan kematian.

Vaksin polio oral (bOPV) diteteskan ke mulut bayi ketika akan pulang Jadwal pemberian vaksin polio lengkap terdiri dari bOPV saat lahir, 3x bOPV dan minimal 2x IPV (suntik), sesuai panduan Kemenkes pada usia 4 dan 9 bulan.

Campak

Penyakit campak disebabkan oleh virus campak. Gejala penyakit ini menyerupai influenza seperti panas, batuk, pilek dan peradangan pada mata.

Kemudian timbul warna merah pada kulit mulai dari leher, belakag telinga sampai ke seluruh tubuh.

Imunisasi campak (MR) diberikan dengan cara suntikan selama dua kali. Efek samping yang timbul adalah panas dan warna merah pada kulit.

Vaksin MR disuntikkan subkutan (pada lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis). Untuk anak yang tinggal di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis) mulai umur 9 bulan, dosis kedua umur 15-18 bulan, dosis ketiga umur 5-7 tahun.

Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat MR dapat diberikan MMR mulai usia 12–15 bulan, dosis kedua 5–7 tahun. MMRV diberikan pada usia 2 tahun atau lebih untuk mengurangi risiko kejang demam.

BACA JUGA  Benjolan di Payudara, Pertanda Penyakit Apa?
Tags: