Diduga Lakukan Kekerasan Fisik, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawainya
Share

PENUTUR.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, tengah disorot publik setelah dugaan kekerasan fisik terhadap bawahannya mencuat.
Isu ini berkembang setelah beberapa spanduk protes dipasang di pagar kantor Kemendikti Saintek di Senayan, Jakarta, pada Senin pagi.
Salah satu spanduk bertuliskan, “Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat.”
Spanduk lain menuliskan, “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri.” Protes tersebut diduga terkait pemecatan sejumlah staf oleh Menteri Satryo yang dinilai dilakukan secara sepihak.
Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri, mengunggah foto spanduk tersebut di media sosial, yang kemudian viral. Beberapa peserta juga menggelar aksi protes di dalam kantor Kemendikti Saintek.
Menanggapi isu ini, Pranata Humas Kemendikti Saintek, Neni Herlina, menyatakan bahwa pemecatan dan keputusan lainnya dilakukan sesuai prosedur internal kementerian. Namun, kritik terhadap gaya kepemimpinan Menteri Satryo terus berlanjut.
Selain itu, beredar pesan dari Neni Herlina yang mengungkapkan pengalamannya diusir dari ruangannya oleh Menteri Satryo pada 17 Januari 2024.
Neni menyebutkan bahwa dirinya diperintahkan untuk pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menurutnya merupakan perlakuan yang tidak profesional.
Neni menjelaskan bahwa pengusirannya tersebut terkait dengan masalah meja di ruangannya di lantai 18 yang dianggap tidak menghormati.
Meskipun tugasnya lebih berfokus pada urusan administratif, Neni diminta keluar karena urusan rumah tangga kantor.
Protes terhadap kepemimpinan Menteri Satryo semakin memanas, dengan banyak pihak mendesak pemerintah untuk menyelidiki dugaan kekerasan dan tindakan tidak profesional ini demi menciptakan iklim kerja yang lebih kondusif di Kemendikti Saintek.