Budi Arie Setiadi, Ketua Projo yang Kini Didapuk Sebagai Menkominfo
Share
PENUTUR.COM – Presiden Joko Widodo akhirnya mengisi posisi Menteri Komunikasi dan Informatika yang selama dua bulan ini dibiarkan kosong.
Kekosongan posisi Menkominfo tersebut lantaran Johnny G Plate, menteri sebelumnya berurusan dengan persoalan hukum.
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut terjerat kasus korupsi BTS dan saat ini sedang menjalani proses sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi memilihdan melantik Budi Arie Setiadi, sebagai Menkominfo yang sebelumnya didapuk sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Senin (17/7).
Salah satu alasan Presiden Jokowi memilih Budi Arie berkaitan dengan percepatan pembangunan infrastruktur komunikasi di sisa akhir masa jabatannya, terutama soal proyek Base Transceiver Station (BTS).
“Kita hanya punya waktu yang sangat pendek. Satu setengah tahun kurang sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo penyelesaian BTS itu harus diutamakan,” ungkap Jokowi usai pelantikan, Senin (17/7)
Lantas siapa Budi Arie Setiadi?
Orang lebih mengenal sosok Budi Arie sebagai Ketua Umum DPP Projo sejak didirikan pada 2014 lalu. Ia bersama relawan Projo punya andil besar dalam menghantarkan Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Mantan wartawan yang beralih menjadi aktivis ini lahir di Jakarta, 20 April 1969. Ia juga dikenal sebagai seorang politikus dan pengusaha.
Budi Arie mengenyam pendidikan di SD Marsudirini Koja, Jakarta Utara. Lalu lanjut di SMP Marsudirini Koja, dan SMA Kolose Kanisius Jakarta. Selulus SMA, dia kemudian diterima di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI dan lulus pada tahun 1996.
Selanjutnya, Budi Arie kemudian menyelesaikan S2 Managemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (UI), lulus tahun 2006.
Melansir laman Kemendesa.go.id, Budi Arie tercatat sudah masuk abinet seja 25 Oktober 2019 dengan posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Sebelum mendirikan Projo, Budi Arie pernah menjabat Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta tahun 2005-2010, dan Ketua Balitbang PDIP DKI Jakarta periode 2005-2010.
Jauh sebelum menjadi politukus, Budi Arie lama berkarier di dunia jurnalis dan pengusaha. Ia merupakan pendiri Harian Bergerak pada 1998 silam. Budi Arie juga pernah jadi wartawan beberapa koran nasional antara tahun 1994 hingga 2001, dan Pemimpin Umum sebuah tabloid tahun 2008-2009.
Ia juga pernah menduduki jabatan Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009), Direktur PT Daya Mandiri (2010-2014), Direktur Utama NKE Investama (2009-2014), Direktur PT Sarana Global Informasi (2009-2014), Direktur Utama PT Mitra Lumina Indonesia (2011-2014).
Saat masih sebagai mahasiswa, bakat aktivis Budi Arie memang sudah terlihat. Ia pernah tercatat memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995).
Ia juga aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI. Selain itu, ia aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Budi Arie juga pernah menduduki Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).***