Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang Gunungkidul, Ini Penjelasan BMKG
Share
PENUTUR.COM – Gempa bumi magnitudo (M) 5,8 mengguncang wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, (26)/8), pukul 19.59 WIB.
Kepala BMKG, Daryono menuturkan, gempa tersebut dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng atau megathrust.
Ia mengatakan, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal.
“Gempa Gunungkidul merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” dikutip dari Twitter atau X Daryono @DayonoBMKG, Selasa, (27/8).
“Hasil analisi mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme naik (thrust),” imbuhnya.
Ia melanjutkan, gempa tektonik tersebut terjadi di Samudra Hindia yang berlokasi di selatan Gunungkidul. Gempa bumi ini terletak di laut dengan kedalaman 42 kilometer atau pada koordinat 8,85 derajat LS; 110,17 derajat BT, yang berjarak 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul.
Gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI.
Sementara di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, solo, Surakarta, dan Klaten dengan skala intensitas II-III.
Sementara itu, berdasarkan analisis seismologis BMKG, gempa bumi tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami. Di sisi lain, BPBD Gunungkidul mencatat ada 16 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi itu.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa ataupun luka. Serta tidak ada yang warga yang mengungsi akibat gempa bumi yang terjadi tadi malam.