Transfer Pulsa Dibatasi Maksimal Rp1 Juta Guna Cegah Transaksi Judi Online
Share
PENUTUR.COM – Judi online dianggap sudah sangat meresahkan. Pelakunya datang dari berbagai kalangan, mulai dari remaja, masyarakat miskin bahkan para pejabat dan anggota DPR.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengambil langkah antisipasi dengan membatasi transfer pulsa maksimal Rp1 juta per hari untuk pengguna layanan dari operator seluler sebagai cara menekankan transaksi judi online.
“Jadi kami bikin aturan bagi opsel (operator seluler) untuk transfer pulsa maksimal Rp1 juta perhari, dan juga kami lakukan evaluasi secara serius untuk pembatasan akses masyarakat ke fitur-fitur judi online di ruang media,” kata Budi Arie Setiadi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
Hingga saat ini, lanjut Budi dirinya mengaku masih membahas hal tersebut dengan para pimpinan perusahaan seluler.
Keputusan pembatasan itu menjadi strategi dari Kementerian Kominfo dan pelaku industri telekomunikasi untuk memberantas judi online yang saat ini juga memanfaatkan pulsa sebagai medium transaksinya.
Budi menambahkan, dari penelusuran yang dilakukan pihaknya, didapatkan bahwa ada praktik judi online yang menjadikan pulsa sebagai medium transaksinya dengan satu hari perputaran uang yang dapat terjadi menggunakan pulsa berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp1 miliar.
Budi mengatakan secara nasional, diperkirakan sudah ada Rp500 miliar uang dari pulsa yang digunakan untuk transaksi judi online.
Meski diputuskan untuk membatasi transfer pulsa Rp1 juta, Kementerian Kominfo memastikan bahwa langkah ini tidak akan mengganggu kegiatan ekonomi pelaku usaha yang memang berjualan pulsa sebagai komoditasnya.
Nantinya para operator seluler akan memasukkan para pelaku usaha tersebut ke dalam daftar putih atau white list sehingga ketentuan transfer maksimal Rp1 juta hanya akan berlaku untuk nomor yang melakukan transfer di luar daftar putih itu.
“Itu untuk dealer-dealer yang berjualan pulsa kan paling sekali transfer Rp50.000, Rp100.000, isi pulsa kan gak langsung Rp2 miliar, emang-nya buat apa?” kata Budi.