Industri Kesehatan Diprediksi Terdampak Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Biaya Berobat Bakal Naik?
Share
PENUTUR.COM – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terus mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Imbasnya, sejumlah sektor terkena dampaknya, termasuk sektor kesehatan.
Diketahui bidang farmasi dan alat kesehatan bakal terpengaruh karena sebagian besar bahan baku dan produk jadi dalam industri tersebut diperoleh secara impor.
Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Roy Himawan, S.Farm., Apt., M.K.M. mengungkapkan, 90% bahan baku obat bagi perusahaan farmasi dalam negeri masih diperoleh secara impor.
Sedangkan 52% kebutuhan produksi alat kesehatan di dalam negeri juga masih dipenuhi secara impor.
Di sisi lain, perusahaan farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, termasuk BUMN, dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri sudah cukup besar.
“Industri farmasi nasional sudah mampu memenuhi 90% kebutuhan pelayanan kesehatan. Industri alkes nasional juga telah bertumbuh dan mampu memenuhi lebih dari 40% standar pelayanan kesehatan di RS, ” ujarnya.
Kendati demikian, nilai tukar dolar dalam jangka panjang akan memberikan pengaruh terhadap harga produk kesehatan.
“Kenaikan nilai tukar dolar dalam jangka panjang akan memberikan pengaruh terhadap harga-harga produk yang masih menggunakan bahan impor dalam produksinya, termasuk obat,” tandasnya.
Hal ini lantas memicu kenaikan biaya pelayanan kesehatan. Walaupun demikian, lanjut Roy, masyarakat diprediksi tidak terdampak langsung karena sebagian besar biaya tersebut ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sendiri juga terus mendorong penggunaan bahan baku serta produk jadi obat dan alat kesehatan dari dalam negeri. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
“Kemenkes sudah meningkatkan penggunaan tersebut, di mana sampai dengan akhir 2023, transaksi alat kesehatan dalam negeri di e-katalog sudah mencapai 42%,” kata Roy.
Pihaknya juga memfasilitasi penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri melalui Change Source yang telah menjangkau lebih ari 40 industri farmasi untuk menggunakan bahan baku obat produksi dalam negeri