Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Keberatan Tas dan Ponsel Disita Usai 4 Jam Disita KPK

PENUTUR.COM – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sedang dibidik aparat penegak hukum.

Setelah diperiksa pihak kepolisian beberapa waktu lalu, kini Hasto harus menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus buronnya Harun Masiku.

Usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK Hasto mengaku, tas dan ponsel miliknya disita oleh pihak penyidik. Sebagai saksi, Hasto keberatan atas upaya penyitaan tersebut.

“Kapasitasnya sebagai saksi kasus dugaan suap calon anggota legislatif (caleg) pergantian antarwaktu (PAW) yang menjerat daftar pencarian orang (DPO) Harun Masiku,” ujar Hasto.

“Kemudian ada ponsel yang disita dan saya menyatakan keberatan atas penyitaan handphone tersebut, karena segala sesuatunya harus didasarkan sesuai dengan hukum acara pidana,” tegas Hasto.

Hasto mengaku pemeriksaan dirinya belum masuk ke dalam pokok perkara. Namun, di tengah pemeriksaan, stafnya bernama Kusnadi dipanggil, saat itu penyidik KPK langsung menyita telepon genggam milik Hasto.

Penyitaan ponsel milik Sekjen PDIP Hasto di benarkan oleh pengacaranya, Patra M Zen saat mendampinginya.

Patra menyesalkan sikap penyidik KPK yang secara paksa melakukan penyitaan ponsel milik Hasto.

Menurutnya, KPK seharusnya bisa meminta langsung ke Hasto saat pemeriksaan berlangsung.

Pasalnya, ponsel Hasto saat itu dipegang oleh stafnya, disita KPK. Ini terjadi saat Hasto diperiksa penyidik KPK dalam kaitan kasus buronan Harun Masiku.

“Bentuk penyitaan tentu harus dilakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana disampaikan Pak Hasto bentuk-bentuk pemanggilan ajudan lalu hadir dan langsung menggeledah dan patut dipertanyakan,” kata Patra.

Menurut Patra, penyitaan harus dilakukan dengan prosedur yang sah sesuai Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Ia menyayangkan penyitaan tersebut. Mengingat, Hasto kooperatif saat dipanggil KPK dengan memilih menghadiri pemeriksaan, ujarnya.