Trending di Twitter, Kenapa NU Diplesetkan Jadi Netanyahu United?
Share
PENUTUR.COM – Netanyahu United sedang trending di Twitter alias X.
Jika ditelusuri ternyata Netanyahu United adalah plesetan singkatan organisasi NU atau Nahdlatul Ulama.
Awalnya, 10 April,akun @denismalhotra memposting video Yahya Cholil Staquf, Sekjen NU bersalaman dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel.
Kunjungan Staquf ini merupakan undangan sebagai pemateri kuliah umum The Israel Council on Foreign Relations yang diadakan American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, 10 Juni 2018.
Akun @denismalhotra menulis “Minal aidin wal faizin. Bareng Benjamin tanpa isin.”
Ini jelas merupakan sindiran karena Benjamin Netanyahu merupakan tokoh Israel, negara Zionis penjajah dan penindas bangsa Palestina.
Posisi Israel dan Netanyahu sudah tidak baik di mata internasional, berbeda dibandingkan satu dekade lalu.
Mata sebagian besar warga dunia sudah melihat betapa kejamnya Israel menindas Palestinal; klaim Zionis bahwa aksinya adalah tindakan membela diri dan sebagai balasan serangan Hamas pada Oktober 2023 tidak lagi dipercaya.
Beredarnya video Staquf bersama Netanyahu itu di saat situasi yang mengenaskan terjadi Palestina, menyulut “emosi” banyak pihak.
Dari situ, banyak orang meretweet post @denismalhotra dan menulis “Netanyahu United”.
“Netanyahu United” semakin trending lantaran akun @NUgarislucu memposting foto Staquf bersama 2 orang Indonesia bersama Netanyahu dan pejabat Israel.
Akun ini berusaha “melucu” dengan menulis:
“Sederhana tapi bikin banyak orang marah. 😂
Padahal foto ini keren.
Saat ingin mendamaikan 2 orang bertikai kita harus punya akses ke kedua belah pihak.
Memilih jalan rahmah memang manis diucapkan tapi sulit dilakukan.
Ibarat mancing di malam hari.”
Tulisan itu memang membenarkan tindakan tokoh NU tersebut sebagai upaya perdamaian.
Akun @sleepyhead313 menulis, “fokus mendamaikan apaan kocakk, mending fokus bubarin pengajian bang”.
Memang organisasi NU dikenal sering membubarkan pengajian yang tidak sejalan dengan NU.
Akun @fiterasii menulis “ah tapi justru golongan NU yang saya kenal kenapa mengobrak-ngabrik pengajian ustadz yang dinilai ga sejalan dengan NU? cmn nanya gus.”
Akun @natasha_k83732 menulis “Giliran ada pengajian yg jauhin bid’ah di bubarin. Katanya jalan Rahmah. Giliran zionis dihalusin.”
Akun @ZiziShark memposting tangkapan layar web rahim.or.id.
“Ini dari laman rahim or id. Direkturnya juga orang NU. Tulisan di artikel webnya juga ada yg demonisasi Hamas. Gue yg NU kultural heran, NU ini keras banget sama saudara seiman, tapi kadang toleransinya kebablasan sama yg bukan seiman. Teriak ke yg lain “jangan benar sendiri”.
Ternyata web rahim.or.id tampaknya memang bekerjasama dengan Israel. Pengurusnya adalah kombinasi NU dan Yahudi.
Tim pengurusnya antara lain:
K.H. MUKTI ALI QUSYAIRI
PRESIDEN DIREKTUR
Mukti Ali Qusyairi dikenal sebagai intelektual muda Nahdlatul Ulama
ELISHEVA D. STROSS
DIREKTUR URUSAN LUAR NEGERI
Elisheva adalah keturunan Yahudi Belanda di Indonesia. Beliau lulus dengan gelar Sarjana Arsitektur dari Fakultas Teknologi Universitas Indonesia.
AVIGAYIL ZIVA SOLOMON
MANAGER PENELITIAN LUAR NEGERI
Avigayil Ziva Solomon adalah seorang keturunan Yahudi Belanda di Indonesia.
K.H. ZAINUL MAARIF
MANAGER PENELITIAN DOMESTIK
Dr. Zainul Maarif, Lc., M.Hum. adalah seorang akademisi di bidang filsafat dan agama. Saat ini, dosen bersertifikat profesional di bidang filsafat tersebut mengajar filsafat di Program Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
Tulisannya juga lebih berpihak ke Israel dibandingkan Palestina.
Misalnya “RAHIM Sesalkan Hamas Serang Israel” yang terbit 10 Oktober 2023.
Apakah tulisannya mirip propaganda Zionis? Silakan baca sendiri: “Hamas, lanjut Elisheva, telah menunjukkan wajahnya yang sebenarnya kepada dunia. Kebrutalan mereka yang haus darah itu, akhirnya lebih mirip ISIS daripada patriotisme seperti yang mereka klaim, merujuk pada penembakan mereka terhadap para mahasiswa di festival musik, pembunuhan dan penculikan para penduduk lanjut usia, anak-anak termasuk sejumlah 40 bayi di Kibbutz Kfar Aza.”
Kedekatan NU dengan Yahudi ini yang secara gamblang tampak kelihatan, seperti halnya sikap memusuhi sesama muslim yang berbeda pandangan, membuat banyak orang mengecam NU.
Dan NU Garis Lucu ternyata tidak lucu.