Preview Liverpool vs Brighton dan Man. City vs Arsenal, Penentuan Pemimpin EPL Minggu ke-30

PENUTUR.COM – Menjelang laga besar antara Liverpool vs Brighton, beredar kabar bahwa pelatih De Zerbi digadang-gadang sebagai pengganti Jurgen Klopp yang akan mundur sebagai pelatih Liverpool pada akhir musim ini.

Roberto De Zerbi telah membuat dampak yang signifikan di Brighton & Hove Albion sejak menjadi pelatih kepala pada September 2022.

Di bawah kepemimpinannya, Brighton telah menjadi salah satu tim paling menarik di Premier League dengan statistik yang mengesankan.

Mereka mencatatkan 35 kemenangan, 17 imbang, dan 23 kekalahan dengan rata-rata 1,63 poin per laga. Selain itu, Brighton juga mencapai semifinal Piala FA3.

Dalam satu tahun, De Zerbi telah mengubah Brighton menjadi tim yang bermain menyerang dengan mencetak 76 gol (peringkat ketiga), 624 tembakan (peringkat pertama), dan 244 tembakan tepat sasaran (peringkat pertama).

Prestasi ini membawa Brighton ke posisi keenam di liga pada musim 2022/23 dan masuk UEFA Europa League.

Dan De Zerbi diketahui belum menandatangani kontrak baru dengan Brighton sehingga peluangnya pindah ke Anfield sangat besar, apalagi target utama Liverpool, Xabi Alonso, tidak mau meninggalkan Leverkusen yang sedang di ambang meraih gelar juara Bundesliga.

Tapi memasukkan nama Zerbi sebagai calon pelatih Liverpool merupakan kampanye psikologis yang menempatkan De Zerbi pada posisi dilematis sebelum pertandingan.

Jika ia ingin performanya tampak mengesankan, Brighton harus menang atas Liverpool. Dan hasil ini akan memperkecil peluang Liverpool juara Premier League.

Tentu saja fans dan manajemen tidak menyukai tim yang mengurangi peluang juara mereka.

Di sisi lain, jika Brighton kalah, posisinya juga tidak enak. Ia akan dituding berusaha “mengambil hati” Liverpool dan tentu saja kecil peluang Liverpool mengambil pelatih yang performanya tidak mengesankan.

Jadi, lebih aman bagi Zerbi bermain untuk hasil seri?

Bagi Liverpool dan Klopp, pertandingan melawan Brighton wajib dimenangkan untuk mempertahankan peluang meraih trofi Premier League musim ini sebagai kado perpisahan bagi Klopp.

Laga melawan Brigton termasuk laga yang sulit bagi Liverpool. Secara statistik, dalam 5 laga terakhir, Liverpool kalah dibandingkan Brighton: Liverpool hanya menang 1 kali sementara Brighton menang 2 kali, sisanya seri.

Namun banyak pengamat memperkirakan Liverpool bisa menang dengan margin gol yang tipis, antara 2-1 atau 3-2.

5 Laga Terakhir Liverpool
Man Utd 4-3 Liverpool – 17/03/24
Liverpool 6-1 Sparta Prague – 14/03/24
Sparta Prague 1-5 Liverpool – 07/03/24
Liverpool 1-1 Man City – 10/03/24
Nottingham Forest 0-1 Liverpool – 02/03/24

5 Laga Terakhir Brighton
Brighton 1-0 AS Roma – 14/03/24
AS Roma 4-0 Brighton – 07/03/24
Brighton 1-0 Nottingham Forest – 10/03/24
Fulham 3-0 Brighton – 02/03/24
Wolves 1-0 Brighton – 28/02/24

Seusai Liverpool vs Brighton, laga Manchester City vs Arsenal juga menarik untuk disimak karena pemenangnya akan menjadi pemimpin klasemen minggu ini.

Para pengamat memperkirakan Manchester City akan menang dengan selisih tipis. Fans Liverpool tentu berharap pertandingan berakhir seri agar Liverpool bisa menjauh.

Manchester City akan bermain tanpa pasangan bek Kyle Walker dan John Stones setelah keduanya mengalami cedera otot saat berlaga untuk Timnas Inggris.

Manuel Akanji, Matheus Nunes, dan Erling Haaland semuanya berpotensi sebagai starter. Sementara Kevin De Bruyne, Jack Grealish, dan Ederson tampak fit dan berlatih menjelang pertandingan pada Minggu, 31 Maret ini.

Trio Arsenal, Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Gabriel Jesus, dapat diturunkan di Stadion Etihad Stadium, meskipun ketiga pemain tersebut tidak berlatih untuk Arsenal baik pada hari Kamis maupun Jumat.

Di atas kertas, dari 5 pertemuan terakhir, Man. City menang 3 kali sementara Arsenal hanya menang 1 kali dan seri 1 kali.

Itu sebenarnya keunggulan Pep Guardiola atas Mikel Arteta karena secara statistik keseluruhan pertemuan kedua tim, Arsenal lebih unggul: Arsenal menang 99 kali, seri 46 kali, dan kalah hanya 65 kali melawan Man. City.

Apakah Mikel Arteta akan keluar dari bayang-bayang gurunya, Pep Guardiola?

Pada awal melatih Arsenal, Arteta masih belum menemukan performa terbaiknya dan tidak bisa mengalahkan Guardiola. Namun di musim ini Arsenal tampil mengesankan dan tampaknya Arteta mulai melatih seperti gaya Guardiola.

Setelah Arteta memiliki skuad yang diinginkannya, dia dengan leluasa menerapkan taktik yang didapatkannya dari Guardiola.

Sekarang Arsenal menggunakan formasi 4-3-3 dengan konfigurasi lini tengah yang sama seperti Man. City, memprioritaskan penguasaan bola (rata-rata 61,9 persen) dan kontrol defensif untuk menekan lawan.

Kemenangan pertama Arteta atas Guardiola terjadi pada 8 Oktober lalu di Premier League.

Saat itu, Arsenal tampil dengan permainan menekan man-to-man yang membuat Man. City tampil lamban dan lebih mengandalkan bola mati.

Pertandingan berjalan 86 menit tanpa gol sebelum gol Martinelli tercipta akibat bola terkena wajah Ake dan memantul ke sisi kanan gawang, Ederson terkecoh karena ia bergerak ke kiri.

Jadi,  Arsenal kelihatan hanya menang akibat keberuntungan dan Arteta tampak belum sepenuhnya bisa menguasai Man. City di Emirates.

Kemungkinan besar Man. City akan kembali memimpin klasemen dengan kemenangan di laga kandang jika Liverpool bermain imbang. Diperkirakan Man. City unggul dengan selisih gol yang tipis.

5 Laga Terakhir Man City
Man City 2-0 Newcastle – 16/03/24
Liverpool 1-1 Man City – 10/03/24
Man City 3-1 Copenhagen – 06/03/24
Man City 3-1 Man Utd – 03/03/24
Luton Town 2-6 Man City – 27/02/24

5 Laga Terakhir Arsenal
Arsenal 1-0 Porto – 12/03/24
Sheffield United 0-6 Arsenal – 04/03/24
Arsenal 2-1 Brentford – 09/03/24
Arsenal 4-1 Newcastle – 24/02/24
Porto 1-0 Arsenal – 21/02/24