LOADING

Ketik di sini

Bisnis

Harga Melonjak, Warga Rela Antre Hingga  3 Jam Demi Beras Murah

Share

PENUTUR.COM – Pemandangan saat warga harus rela ante untuk mendapatkan beras murah dari Bulog kini dijumpai di banyak tempat. Warga bahkan harus antre hingga 3 jam sejak jam 6 pagi bila ada operasi pasar dalam program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Seperti yang dialami seorang warga Bandung bernama Bu Erna yang harus antre selama tiga jam untuk mendapatkan beras murah seharga Rp 11.600 per kilo dalam operasi pasar di Jalan Ciwastra, Kota Bandung.

“Saya sudah antri tiga jam baru dapat, lumayan harganya murah lima kilo Rp53 ribu. Beras ini sekilo cuma Rp10.600 kalau di pasar Rp15 ribu,” katw Bu Erna dalam sebuah tayangan video yang beredar di media sosial, dikutip Kamis (22/2).

Dalam operasi pasar di kecamatan tersebut Bulog sudah menyiapkan hingga 10 ton beras yang akan dibagikan bergantian di setiap kecamatan.

Pemandangan serupa juga disaksikan di depan Plasa Temanggung, Jawa Tengah. Tumini mengaku sudah mengantre untuk mendapatkan beras murah sejak jam 6 pagi. Meski datang relatif pagi tapi antrean masih mengular hingga 200 meter.

Beras murah tersebut ludes terjual dalam waktu satu jam dengan banyaknya warga yang menginginkan beras murah. “Kalau saya yang gak mampu senang sekali. Saya dapat uang kan dari buruh cuci, kalau harga (beras) mahal, tidak bisa beli sekilo ya terpaksa beli setengah kilo,” katanya.

Warga yang mengantre harus saling berebut dengan warga lainnya mengingat pasokan beras yang disediakan Bulog hanya 8 ton saja.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah sudah mendistribusikan beras SPHP ke masing-masing daerah. Tujuannya untuk mengendalikan harga beras yang sudah di atas HET, jadi dengan beras Bulog masyarakat dapat membeli beras dengan harga murah Rp10.900  per kg.

BACA JUGA  Pasukan Israel Kembali Serang Tempat Pengungsi Warga Sipil Palestina, Jutaan Orang Mengungsi

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras Bulog untuk mengatasi imbas kenaikan harga saat ini.

“Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP, beras Bulog yang disubsidi, yang dijual Rp10.900 per kg. Anggap Rp11 ribu lah per kilo,” kata Zulhas saat berada di Jawa Tengah, Selasa (20/2) lalu.

Zulhas berdalih harga beras lokal premium mahal juga disebabkan pergantian musim antara Januari hingga Maret karena adanya El Nino.

 

 

Tags: