Cara Murah Mengalahkan Kegemukan
Share
PENUTUR.COM – Masalah utama penderita obesitas adalah kelebihan lemak. Bagaimana cara mengurangi lemak? Ada dua cara.
Pertama mengurangi asupan lemak, dan kedua meningkatkan pembuangan lemak. Untuk cara yang kedua maka teknik yang paling tepat dan murah adalah olahraga.
Penderita obesitas harus paham bahwa dia tidak bisa melakukan olahraga begitu saja.
Masalah berat badan membuat Anda hanya memiliki pola gerak badan yang minim. Bila tubuh Anda tidak siap, Anda bisa cedera.
Pada masa awal berolahraga, penderita obesitas harus membiasakan penambahan gerakan tubuh yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas sehari-hari.
Sebagai contoh, sebaiknya Anda tidak menggunakan lift namun membiasakan diri memakai tangga. Biasakan juga parkir di tempat yang lebih jauh dari letak kantor, agar Anda terbiasa untuk berjalan kaki.
Prinsip olahraga bagi penderita obesitas adalah untuk mengeluarkan yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang masuk.
Sebagai contoh, kalau energi yang masuk rata-rata sebesar 1.500-2.000 kalori, maka tatkala berolahraga, energi yang dikeluarkan sebaiknya lebih besar dari itu.
Dengan mengurangi energi sebanyak 500 kalori per hari, diharapkan dalam satu minggu berat badan akan turun sebanyak setengah kilogram, dan dalam sebulan berat badan bisa turun hingga 2 kilogram.
Dalam berolahraga, seorang penderita obesitas, paling tidak harus memperhatikan empat hal.
Frekuensi, intensitas, tempo, dan tipe olahraga, yang sering disingkat dengan FITT.
Frekuensi. Sebaiknya untuk waktu-waktu awal seorang penderita tidak terlampau sering berolahraga. Biasanya dalam seminggu 2 kali berolahraga hal itu sudah cukup memadai. Setelah terbiasa, bisa ditingkatkan hingga 3 sampai 5 kali.
Intensitas dan tempo. Olahraga pada tahap awal jangan terlampau berat. Hal itu harus disesuaikan dengan kemampuan jantung dan paru-paru. Jika penderita merasa kelelahan, maka sebaiknya beristirahat terlebih dahulu.
Tipe. Olahraga awal bagi penderita obesitas adalah aerobik ringan. Selain melakukan aerobik, penderita obesitas juga dianjurkan melakukan olahraga sepeda statis atau sepeda biasa dan renang.
Jenis olahraga yang berat dan bertumpu pada kaki sebaiknya tidak dilakukan sebab bisa menimbulkan cedera lutut, karena kaki yang belum terlatih tidak bisa menahan beban tubuh yang berat.
Lebih baik melakukan olahraga jalan cepat atau berjalan di dalam air sehingga beban kaki tidak terlalu berat.
Untuk minggu pertama, aerobik dilakukan selama 10 menit.
Kemudian setiap minggu dinaikkan sekitar 5 menit, akhirnya tempo olahraga mencapai 30 menit untuk sekali latihan.
Nah 30 menit itu dianggap adalah tempo olahraga yang stabil.
Usahakan agar senantiasa melakukan kontrol ke dokter untuk menghindari terjadinya cedera berat yang luput dari penglihatan.
Pada tahap awal kontrol ke dokter bisa 2 minggu sekali, kemudian menjadi sebulan sekali.
Bila sudah menjalani program olahraga selama enam bulan dan hasilnya bagus, usahakan agar tetap disiplin berolahraga secara kontinyu dengan frekuensi 3-5 kali seminggu.
Jangan terlena dan berhenti berolahraga ketika berat badan Anda turun.