Kesempatan Emas bagi Para Guru Dapatkan Beasiswa dari Kedubes Jepang, Apa Saja Syaratnya?
Share
PENUTUR.COM – Kedutaan Besar Jepang membuka penawaran beasiswa non gelar kepada para guru di Indonesia untuk belajar di sejumlah universitas di Negara tersebut.
Para penerima beasiswa itu nantinya akan mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang efektif.
Selain itu diajarkan juga hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru selama satu tahun enam bulan.
Kedubes Jepang di Jakarta dalam keterangannya menjelaskan basiswa ini akan berlangsung mulai September 2024 atau Oktober 2024 hingga Maret 2026.
Adapun persyaratan untuk melamar program ini, sebagaimana dikutip dari Tempo.co adalah sebagai berikut:
– Guru yang aktif mengajar di lembaga formal dan memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun 0 bulan pada 1 Oktober 2024.
– Setelah menyelesaikan studi di Jepang, wajib pulang ke Indonesia dan melanjutkan profesi sebagai guru.
Fasilitas yang akan didapat dari beasiswa ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya hingga program selesai.
2. Uang biaya hidup sebesar kurang lebih ¥143.000/bulan (Rp15 juta)
3. Tiket pesawat pergi pulang Indonesia-Jepang.
4. Gratis biaya pembuatan visa pelajar.
5. Tidak ada ikatan dinas.
Untuk mengikuti program ini, mereka yang berminat bisa mendaftar secara online di website resmi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Adapun batas waktu penerimaan adalah 22 Januari 2024.
Diketahui, Jepang secara serius memperluas kerja sama bidang pendidikan dengan negara-negara di berbagai dunia.
Hampir setiap tahun Tokyo menggelontorkan dana investasi di sektor ini sekitar 20 miliar yen dalam bentuk beasiswa.
Selain beasiswa dari pemerintah Jepang, banyak universitas-universitas di Jepang yang memberikan bantuan kepada para mahasiswa dari luar negeri. Misalnya, potongan biaya pendidikan.
Bukan hanya itu, universitas-universitas di Jepang pun membuka pintu-pintu diskusi antar lembaga pendidikan, misalnya pengerjaan proyek bersama antara Jepang dengan ITB pada bidang teknologi.