Gen Milennial, Adakah Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia?
Share
PENUTUR.COM – Tak dapat disangkal, teroris berkedok agama tak pernah hilang di Indonesia. Densus 88 tak habis-habisnya bekerja keras, tahun demi tahun.
Penolakan Team Sepakbola U20 negara Israel bertanding di Indonesia, juga demo menolak LGBT, ramai diperbincangkan media.
Apakah ini cermin rendahnya Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia ?
Survey membuktikan ….. apa kata Generasi Millenial Indonesia?
68% Generasi Milenial Indonesia, anak muda yang lahir pada periode tahun 1986 – 1997, ternyata percaya bahwa toleransi antar umat beragama di masyarakat Indonesia sudah cukup baik.
Demikian laporan dari IDN Research Institute, yang melakukan penelitian pada 2022 lalu. [baca : Indonesia Millennial & Gen-Z Summit 2022 (idntimes.com) ]
Artinya, kaum Millennial selama ini sudah merasa nyaman hidup di-masyarakat dan negeri yang beragam agama ini.
Hal ini dapat mencerminkan penyangkalan atas adanya tindakan intoleransi saat ini. Generasi Milenial memilih untuk mengabaikan pertanyaan tersebut, dan fokus pada apa yang dapat kita lakukan untuk menegakkan keharmonisan.
Hanya 9% tidak setuju dengan pernyataan bahwa toleransi antar umat beragama di masyarakat Indonesia sudah cukup baik. Bahkan, hanya 3% yang menyatakan sangat tidak setuju.
Agama adalah pusat kehidupan Milenial karena 61% Milenial mengatakan bahwa agama tokoh politik merupakan faktor penting dalam memilih pemimpin. Politik identitas masih penting, tetapi toleransi tidak bisa ditawar. Polarisasi berdasarkan garis identitas tidak dapat diterima oleh Milenial Indonesia.
Semoga, trend ini berarti kedewasaan Generasi Millenial Indonesia dalam memadukan keyakinan agama mereka dengan praktek kehidupan sosial modern.
Hasil penelitian ini adalah salah satu topik yang diteliti oleh IDN Research Institute.
Dalam Executive summary-nya, mereka memaparkan, tersedianya penelitian tentang Milenial Indonesia sangat terbatas.
Kelangkaan ini menyebabkan munculnya mitos dan stereotip tentang generasi Milenial.
Oleh karena itu, IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai mitra penelitian kami, mempelopori penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang generasi Milenial Indonesia, terutama nilai dan aspirasi mereka yang membentuk cara pandang mereka sebagai individu.
Tujuan penelitian ini juga untuk mengeksplorasi keputusan dan alasan Milenial Indonesia di balik keputusan mereka gaya hidup dan perilaku sehari-hari.
Populix melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan random sampling di 12 kota dan aglomerasi di Indonesia.Kami melanjutkan dengan metode kualitatif untuk menggali lebih dalam tentang segmentasi tersebut melalui wawancara mendalam. Kemudian, IDN Research Institute mengembangkan dan menulis laporan berdasarkan wawasan yang diperoleh dari analisis data.