AS Khawatir Pengiriman 10 Ribu Tentara Korut ke Rusia untuk Ikut Perang di Ukraina
Share
PENUTUR.COM — Amerika Serikat (AS) menuding Korea Utara mengirim 10.000 tentara ke Rusia untuk membantu mereka perang melawan Ukraina.
Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon menyebut tentara Korut dikerahkan ke Rusia untuk berlatih dan berperang.
Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, mengatakan sebagian tentara Korut bergerak menuju perbatasan Ukraina. Dia tak menyebut angka pasti personel yang mengarah ke perbatasan negara sekutu AS itu.
Mulanya, AS mengumumkan Korut mengerahkan 3.000 tentara ke Rusia. Mereka menjalankan pelatihan selama di sana.
“Sebagian dari tentara itu telah bergerak mendekati Ukraina,” kata Singh ke awak media pada Senin (28/10), dikutip Al Jazeera.
“Dan kami semakin khawatir Rusia bermaksud menggunakan tentara itu dalam pertempuran atau untuk mendukung operasi tempur melawan pasukan Ukraina di Oblast Kursk Rusia, di dekat perbatasan dengan Ukraina,” lanjutnya.
Kekhawatiran negara Barat dan sekutunya soal pengerahan tentara Korut ke Rusia menjadi sorotan sejak pekan lalu.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengecam pengerahan tentara itu. “Ini provokasi yang mengancam keamanan global,” ujar Yoon dikutip Al Jazeera, Jumat (25/10).
Yoon juga mengatakan jika Korut mengirim tentara ke Rusia, Korsel akan mempertimbangkan untuk mengirim senjata ke Ukraina.
Tak berbeda, Jepang juga murka dengan tindakan Korut. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan pemerintah sangat khawatir soal laporan pengerahan tentara Korut ke Rusia.
“Pemerintah Jepang memantau pengerahan tentara Korea Utara ke Rusia dengan kekhawatiran yang serius, termasuk kemungkinan mereka ikut bergabung dengan Rusia dalam agresi ke Ukraina,” kata Yoshimasa dikutip AFP.
Lebih lanjut, dia mengatakan pakta pertahanan yang disepakati Rusia dan Korut bisa berdampak ke perdamaian kawasan.