LOADING

Ketik di sini

Peristiwa

5 Tentara Israel Tewas di Jalur Gaza Gegara Ditembaki Rekan Sendiri

Share

PENUTUR.COM – Salah tembak terjadi antar sesama tentara Israel dalam operasi Jabalya di bagian utara Jalur Gaza, Minggu (12/5) yang menyebabkan lima tentara tewas. Menurut keterangan dari Pertahanan Israel (IDF) Kamis (16/5), kelima tentara Israel yang tewas itu di antara 4 tentara berpangkat Sersan dan 1 Kapten.

Dilansir dari laman Express, mereka semua dari Brigade Penerjun Payung yang tewas setelah tank dari batalion yang sama secara tidak sengaja menembaki mereka.

Total Israel sejauh ini telah kehilangan 278 tentara sejak dimulainya perang melawan Hamas pada bulan Oktober 2023 lalu.

Benjamin Netanyahu menegaskan kembali pemerintahnya tetap berkomitmen untuk memberantas kelompok teror dari Jalur Gaza namun sikapnya menuai kritik dari masyarakat.

Keluarga para sandera yang disandera pada tanggal 7 Oktober telah berulang kali menuntut agar dia menyetujui gencatan senjata untuk menjamin pembebasan mereka atau pengembalian jenazah mereka.

Dan orang tua dari lebih dari 900 tentara Israel pekan lalu menulis surat kepada IDF yang menuntut rencana untuk memperluas operasi ke Rafah ditunda karena meningkatnya kekhawatiran akan keselamatan anak-anak mereka.

Surat tersebut berbunyi: “Terbukti bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa setelah berbulan-bulan peringatan dan pengumuman mengenai serangan ke Rafah, ada kekuatan di pihak lain yang secara aktif bersiap untuk menyerang pasukan kami.

Kepala Staf Aviv Kohavi (kedua dari kiri) berbicara dengan tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang mengambil bagian dalam latihan singkat di pangkalan Tzeelim di Israel selatan. -The Times of Israel-

“Anak-anak kami kelelahan secara fisik dan mental. Dan sekarang, Anda berniat mengirim mereka ke dalam situasi berbahaya ini? Tampaknya ini hanyalah sebuah kecerobohan.”

Rencana Netanyahu mendapat sorotan baru ketika pasukan Israel melanjutkan operasi militer di wilayah di mana pemerintah sebelumnya mengklaim Hamas sudah tidak ada lagi.

BACA JUGA  Breaking News: 4 Sukarelawan Asal Polandia, Australia, Irlandia, dan Inggris Terbunuh Akibat Serangan Udara Israel

Daerah Jabalya, yang menampung kamp pengungsi Palestina yang besar, menjadi sasaran penembakan dan tembakan hebat selama akhir pekan.

Tel Aviv telah membenarkan keputusannya untuk melanjutkan operasi di wilayah tersebut dengan mengklaim bahwa Hamas sedang mencoba untuk “berkumpul kembali” secara lokal.

Namun tindakan tersebut hanya membuat para pengamat internasional bertanya-tanya tentang rencana jangka panjang Netanyahu setelah lebih dari tujuh bulan berperang.

Israel juga menghadapi tekanan dari Amerika Serikat atas strategi Rafahnya, dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menegaskan bahwa invasi tersebut “tidak berkelanjutan.”

Rafah menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang berusaha melarikan diri dari pemboman di Gaza utara, dan pemerintah serta pejabat setempat memperingatkan bahwa sebuah serangan akan menyebabkan bencana yang lebih besar daripada yang sudah dialami Gaza.

Program Pangan Dunia (WFP) pada awal bulan ini memperingatkan bahwa warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza sudah mengalami “kelaparan besar-besaran” , dan menuntut gencatan senjata segera dan mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza.

Tags:

You Might also Like