Damaikan Konflik PKB – PBNU, Wapres Ma’ruf Amin Siap Jadi Mediator
Share
PENUTUR.COM -Konflik yang terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas.
Salah satu langkah yang diambil PBNU adalah berencana menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin, seorang tokoh NU yang juga pendiri PKB.
Ma’ruf Amin menyambut terbuka niatan PBNU) yang ingin sowan dalam rangka menghimpun informasi mengenai hubungan antara PKB dan PBNU.
Meski begitu, Ma’ruf menolak jika dirinya hanya dijadikan sebagai peluru untuk menghantam kubu satu dan lainnya. Ia bersedia turut campur dalam pertikaian ini sebagai mediator yang mendamaikan perseteruan.
“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana mengikhlaskan, mendamaikan ya, dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia. Bersedia tentu,” kata Ma’ruf Amin, Rabu (7/8).
Secara tidak langsung, Ma’ruf mengakui bahwa dirinya paham betul seluk beluk sejarah PKB, diharapkan keberadaannya dalam konflik ini bisa menghadirkan solusi.
“Karena untuk mendamaikan itu kan perintah, perintah agama, apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendiriannya, bahkan ketua Dewan Syuro pertama saya. Sebelum Gus Dur tentu saya punya,” ucapnya.
Ia mengingatkan niat baiknya ini jangan dimanfaatkan sebagai peluru untuk menyerang pihak yang berseberangan.
“Tapi kalau hanya untuk nyari peluru untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi untuk digunakan peluru untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberi peluru-peluru untuk tambah konfliknya,” ujarnya.
Sebelumnya, tim panel PBNU berencana mengunjungi Wapres Ma’ruf Amin. Kunjungan itu untuk menghimpun informasi mengenai hubungan antara PKB dan PBNU.
Adapun Ma’ruf Amin merupakan salah satu pendiri PKB dan mantan Rais Aam PBNU.
Rais Syuriah PBNU sekaligus anggota Tim Panel, Cholil Nafis, mengatakan telah merencanakan kunjungan silaturahim.
“Termasuk insyaallah nanti juga akan kita mendatangi, sowan, bukan manggil ya, ke Ma’ruf Amin karena beliau juga dari awal yang mendirikan di PKB,” kata Cholil Nafis di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (5/8).