Sri Mulyani Ungkap Potensi Krisis Ekonomi Global: Perlu Kewaspadaan!
Share
PENUTUR.COM – Kondisi ekonomi global masih menunjukkan ketidakpastian yang signifikan, dengan proyeksi pertumbuhan yang belum menjanjikan pemulihan yang kuat.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam serangkaian paparan terbaru mereka.
Dikutip dari Konferensi Pers APBN KITA Februari 2024 secara streaming, Jumat (23/2/2024), Sri Mulyani menggarisbawahi bahwa meskipun inflasi telah termoderasi, perekonomian global masih lemah.
Faktor-faktor seperti lonjakan suku bunga dalam 18 bulan terakhir telah menyebabkan pelemahan ini.
Namun, Sri Mulyani menyampaikan optimisme bahwa suku bunga diharapkan akan mulai turun pada semester kedua tahun ini.
“Perkembangan inflasi global yang mulai menurun memberikan harapan penurunan suku bunga, namun ini diprediksi baru turun pada semester II-2024,” jelas Sri Mulyani.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memberikan gambaran serupa. Dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Perry mengungkapkan revisi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3%, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,8%.
“Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih baik dari proyeksi semula di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang masih tinggi,” ungkap Perry.
Meskipun demikian, Perry memperingatkan bahwa masih terdapat risiko potensial yang dapat menghambat pemulihan ekonomi global.
Ekskalasi geopolitik yang berlarut-larut dan kontraksi pertumbuhan di beberapa negara seperti Inggris dan Jepang dapat mempengaruhi prospek ekonomi ke depan.
Dampak potensial dari situasi ini juga dijelaskan oleh Sri Mulyani, yang menyoroti bahwa kontraksi pertumbuhan terutama terjadi di beberapa negara di Eropa, Asia, dan Afrika.
Ini bisa berdampak pada rantai pasok global, perdagangan, serta laju inflasi secara keseluruhan.
“Sementara dunia masih dalam posisi yang rentan,” tambahnya.
Dengan kondisi global yang belum stabil ini, Sri Mulyani dan Perry Warjiyo menegaskan perlunya kewaspadaan dan langkah-langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
Potensi krisis ekonomi global menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan otoritas keuangan Indonesia untuk terus memonitor dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga ketahanan ekonomi negara.