Soegiharto Sosrodjojo Pendiri Teh Botol Sosro Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Berikut Profilnya
Share

PENUTUR.COM – Soegiharto Sosrodjojo yang merupakan sosok di balik kemunculan Teh Botol Sosro yang legendaris meninggal dunia di pada usia 96 tahun. Kabar tersebut disampaikan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) melalui media sosialnya.
“Magabudhi mengucapkan saṃvegacitta atas meninggalnya Bpk. Soegiharto Sosrodjojo (Founder Rekso Group) Dalam usia 96 Tahun. Pada hari Jumat 24 Januari 2025. Pukul 06.00 Wib. Di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading,” tulis unggahan di Instagram @magabudhi.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa memahami dukha ini,” sambungnya.
Soegiharto Sosrodjojo merupakan pengusaha kelahiran Slawi, Jawa Tengah, pada 23 November 1929. Ia memiliki peran penting di balik berdirinya Rekso Group perusahan di bidang teh, makanan, minuman, properti hingga perkebunan.
Salah satu produk legendarisnya adalah Teh Botol Sosro yang diproduksi oleh PT Sinar Sosro dan sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Keluarga Sosrodjojo memulai usaha pada tahun 1940. Saat itu Soegiharto Sosrodjojo berusia 11 tahun. Namun, ia turut berperan dalam usaha tersebut.
Di usianya yang masih muda ketika itu Soegiharto Sosrodjojo memiliki semangat tinggi sehingga turut mengembangkan perusahaan tersebut.
Melansir laman PT Sinar Sosro, perusahaan tersebut resmi didaftarkan pada 17 Juli 1974 oleh Soegiharto Sosrodjojo. Lokasinya di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi, Jawa Barat.
Tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usaha di Kota Slawi, Jawa Tengah dan memproduksi serta memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap Botol.
Pada 1960, Soegiharto Sosrodjojo dan keluarganya kemudian pindah ke Jakarta dan mengembangkan usaha keluarga Sosrodjojo.
“Tahun 1965, usaha memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan strategy Cicip Rasa yakni mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai memasak dan menyeduh teh langsung di tempat,” tulis keterangan di laman resmi PT Sinar Sosro.
Namun cara tersebut kurang berhasil dan teh pun tidak lagi diseduh langsung di pasar melainkan dimasukkan dalam panci-panci besar yang kemudian dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Cara ini juga rupanya kurang berhasil, sebab teh yang dibawa sebagian besar tumpah di perjalanan menuju lokasi tujuan.
Suatu ketika secara tidak disengaja, ditemukan ide membawa teh yang telah diseduh di dengan dikemas dalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan.
Tahun 1969, munculah gagasan menjual teh siap minum dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. “Nama tersebut diambil dari nama teh seduh Teh Cap Botol dan nama keluarga pendiri yakni Sosrodjojo,” tulis PT Sinar Sosro.
Seiring perjalanannya, design yang digunakan mengalami tiga kali perubahan seperti di tahun 1969 versi pertama, 1972, dan 1974.
Kini Teh Botol Sosro masih menjadi salah satu minuman populer di Indonesia. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan perusahaan membuat minuman ini tetap eksis di tengah gempuran munculnya produk minuman baru.
Bahkan PT Sinar Sosro telah memiliki mempunyai 12 pabrik yang tersebar di seluruh berbagai wilayah di Indonesia.
Soegiharto Sosrodjojo lewat PT Sinar Sosro dan Rekso Group, sukses memperluas bisnisnya. Di antaranya PT Gunung Slamat perusahaan yang memproduksi teh hitam dan hijau. Lalu PT Rekso Nasional Food (RNF) mengelola waralaba McDonald’s di Indonesia sejak 2009.